Seimbang Khauf & Raja'

Sri Suyanta Harsa
Muhasabah 24 Syakban 1444

Seimbang; Khauf & Raja'
Saudaraku, prinsip keseimbangan lainnya yang idealnya dikukuhkan dalam gladi menyambut Ramadhan adalah khauf dan raja'.

Pertama, khauf  berasal dari kata khafa, yakhafu, khaufan yang artinya takut. Tentu, dalam ini takut kepada (siksa, kemurkaan) Allah. Selain khauf, untuk maksud yang sama juga digunakan term khasyah

Para ulama menasihati bahwa khauf adalah ungkapan kegundahan hati karena adanya sesuatu yang tidak disukai dan akan terjadi pada masa mendatang, sehingga dapat menghindarkan diri dari segala yang tidak disukai dan tidak diridhai Allah.
Dengan demikian, semakin besar khauf seseorang, maka ia semakin taat kepada Allah serta menjauhi dosa dan maksiat. Semakin besar khauf seseorang, semakin ia menghindari hal-hal yang mempersulit diri saat hisabnya. Semakin khauf seseorang, semakin ia menjauhi hal-hal yang bisa menyeretnya ke neraka.

Dalam praktiknya perasaan khauf bisa merefleksi pada kekhawatiran bila ibadahnya (shalatnya, puasanya, zakatnya, hajinya, dzikirnya, sedekahnya dll) selama ini tidak diterima oleh Allah. Khawatir seluruh amal ibadahnya belum cukup untuk membebaskan dirinya dari siksa neraka, apalagi untuk "membeli" surga.

Dan dalam konteks kini, perasaan khauf bisa merefleksi pada kekhawatirannya tidak maksimal dalam mempersiapkan diri menyambut Ramadhan; ya kurang belajarnya, kurang ibadahnya, kurang sedekahnya, kurang kebaikannya. Di sisi lainnya juga kekhawatiran nantinya tidak mampu meraih kemuliaan Ramadhan. Dengan khauf seperti ini melahirkan sikap ekstra hati-hati dengan senantiasa berikhtiar sebaik mungkin untuk selalu taat kepada Allah ta'ala.

Kedua, raja' berasal dari kata rajâyarjû – rajâ-an, yang berarti mengharap dan pengharapan. Yakni mengharapkan belas kasihan kepengampunan Allah, keridhaan dan rahmatNya. Maka raja' dipahami sebagai kebahagiaan dan semangatnya hati karena mengetahui begitu banyak karunia Allah dan menjadi tenang karena mengingat keluasan rahmat-Nya. Sebagaimana khauf, raja' mustinya dimiliki setiap mukmin. Lawannya adalah putus asa.

Dalam konteks kini, perasaan raja' bisa merefleksi pada pengharapan pada Allah untuk mengampuni segala dosa  dan menutupi segala kekurangan yang ada sehingga karenaNya keberkahan dan kemuliaan Ramadhan kali ini dapat diraihnya secara maksimal. 

Jadi khauf wa raja' musti seimbang. Karena bila hanya khauf (takut) saja tidak diiringi dengan raja', maka berpotensi berputus asa lebih besar. Dan sebaliknya bila raja' tidak diiringi dengan khauf, maka dikhawatirkan cenderung permisif, menganggap enteng dosa dan maksiatnya. 

Semoga kita dapat menyeimbangkan antara khauf dan raja'. Aamiin ya Mujib al-Sailin


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama