Muhasabah 28 Jumadil Akhir 1444
Energi Siang
Saudaraku, bila malam itu merujuk pada makna aktase waktu yang dialami oleh wilayah tertentu dari bumi ini yang tidak berhadapan langsung dengan matahari sehingga gelap, maka siang hari ketika belahan bumi memperoleh sinar secara alami dari matahari. Jadi, siang hari dipahami sebagai bagian dari hari yang terang yaitu ketika matahari terbit sampai terbenam. Atas sunnatullahNya, dengan cahaya "lampu raksasa sang surya" yang menyinari bumi, maka kondisi bumi menjadi secara alami.
Bila kondisi malam itu gelap berpotensi melahirkan suasana sepi, ketenangan, kedamaian, kemesraan, kesyahduan dan kekhusyukan, sehingga dengannya bagaikan selimut alami ciptaan Ilahi yang mengkondisikan, tidurnya pun terasa menjadi indah, maka siang hari mengkondisikan suasana yang terang benderang.
Karena suasana seperti itu menjadi sangat kondusif untuk digunakan melakukan aktivitas apa saja yang dimungkinkan. Sehingga dalam konteks ini kemudian melahirkan ungkapan bahwa manusia adalah makhluk siang hari. Karena lazimnya, dominasi aktivitas kerja dan ikhtiar meraih rezeki atau karuniaNya, dilakukan di siang hari, baik di perkantoran, domestik, sawah ladang hutan, maupun pabrik atau perusahaan tertentu. Jarang sekali yang melakukan 'kerja mencari penghidupan' di malam hari, di samping gelap juga tidak efektif karena tuntutan tubuh untuk istirahat juga prioritas.
Nornativitas iman Islam juga menghendaki hal yang sama. Perhatikanlah! Dan Kami jadikan siang untuk mencari penghidupan (QS.Al-Naba’:11). Dan karena rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, supaya kamu beristirahat pada malam itu dan supaya kamu mencari sebahagian dari karunia-Nya (pada siang hari) dan agar kamu bersyukur kepada-Nya.” (QS. Al-Qashash:73). Dan Dialah yang menidurkan kamu di malam hari dan Dia mengetahui apa yang kamu kerjakan di siang hari, kemudian Dia membangunkan kamu pada siang hari untuk disempurnakan umur (mu) yang telah ditentukan…” (QS. Al-An’am 60).
Allahlah yang menjadikan malam untuk kamu supaya kamu beristirahat padanya; dan menjadikan siang terang benderang…” (Qs. Al-Mu’minun 61) Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah tidurmu di waktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan.” (QS. Al-Ruum 23) Apakah mereka tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya Kami telah menjadikan malam supaya mereka beristirahat padanya dan siang yang menerangi? Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman.” (QS. Al-Naml:86). Dialah yang menjadikan malam bagi kamu supaya kamu beristirahat padanya dan (menjadikan) siang terang benderang (supaya kamu mencari karunia Allah). Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang mendengar.” (QS. Yunus 67).
Ya, orang-orang beriman lazim mengisi siang dengan terus menemukan keridhaan dari Rabbnya, melalui amalan, kerja, aktivitas, belajar, mengajar, mencurahan tenaga dan pikiran, dalam bingkai pengabdian kepada Allah. Oleh karena itu bisa dimengerti bahwa sebagian besar capaian manusia dalam bidang sains dan teknologi diraih dan dikembangkan di siang hari. Semoga kita dianugrahi kemampuan mewujudkan setiap "mimpi" malam hari di siang hari. Aamiin ya Mujib al-Sailin
Tags:
Muhasabah Harian