Muhasabah 9 Jumadil Akhir 1444
Energi Doa
Saudaraku, agar ikhtiar segera jelas natijah keberkahannya, kita dutuntun untuk berdoa kepada Allah, zat yang maha pencipta. Inilah latar muhasabah hari ini diracik di bawah judul energi doa. Karena doa itu senjata kaum mukmin, maka tentu senjata itu lazimnya memiliki energi, punya kekuatan.
Tentang energi doa dapat dirujuk pada normativitas Al-Qur'an, Allah berfirman yang artinya “Dan Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina.” (Qs. Al-Mu’min 60).
Berdasarkan normativitas yang terjemahannya tertera di atas terdapat beberapa ibrah. Setidaknya pertama, energi doa itu mewujud pada pemakbulan atau penerimaan oleh Allah dengan diijabah doanya. Kedua, orang yang tidak berdoa memohon sesuatu kepada Allah dinilai sebagai kesombongan.
Dari kedua ibrah di atas, doa sejatinya merupakan ikhtiar secara vertikal dimana seorang hamba berusaha menghubungkan dirinya dengan Allah sekaligus mengundangNya untuk hadir dalam kehidupannya. Inilah mengapa energi doa itu juga adikodrati.
Oleh karena itu, dengan berdoa seseorang bisa memiliki kekuatan dan jalan memperoleh sesuatu yang semula relatif sulit menjadi mudah; sesuatu yang semula relatif mustahil menjadi riil; sesuatu yang semula tidak mungkin menjadi mungkin; sesuatu yang semula cita-cita menjadi fakta. Ya doa itu ikhtiar merubah cita-cita menjadi fakta; dari harapan menjadi kenyataan. Semoga doa kita juga. Aamiin ya Mujib al-Sailin
Tags:
Muhasabah Harian