Energi Iman

Sri Suyanta Harsa
Muhasabah 2 Jumadil Akhir 1444

Energi Iman
Saudaraku, sebagaimana telah disampaikan dalam muhasabah yang lalu bahwa energi positif benar-benar signifikan dalam memotivasi melakukan kebaikan sehingga melahirkan rasa bahagia. Dan dalam Islam, energi yang paling dahsyat untuk itu adalah iman. Ya, iman musti terhunjam di hati, lati naik saksi, dan pekerti menjadi bukti, agar menjelma menjadi energi yang juga adikodrati.

Dengan energi iman akan mengarahkan pada jalan yang benar, jalan yang bukan saja akan mengantarkannya pada kebahagiaan, tetapi kebahagiaan itu juga dinikmati di sepanjang perjalanan.

Energi iman dapat mengkodisikan diri menjadi eksis di masa kini dan siap menyongsong masa depan secara lebih gemilang. Dengannya memampukan diri untuk nembaca tanda, baik yang tersurat maupun yang tersirat; baik yang difirmankan di dalam Al-Qur'an maupun dibentangkan di altar semesta dengan benar. Makanya orang beriman itu senantiasa memadu antara aktivitas berdzikir dan berfikir.

Dengan energi iman, kita akan terus memiliki ghirah dan gairah untuk tetap dalam kebaikan. Di saat diuji dengan tingginya ilmu yang dimiliki, melimpahnya harta, berselemak dengan tahta, dan banyaknya keluarga, maka sikap pandai-pandai mensyukuri menghiasi diri. Dan sebaliknya ketika diuji dengan keterbasan terhadap semua itu, maka merefleksi pada sikap sabar, sabar dan istiqamah tetap dalam ketaatan.

Lihatlah betapa para nabi dan aulia meski berilmu tinggi, berkuasa di bumi, bergelimang dalam harta dan perbendaharaan dunia lainnya, namun tetap bersyukur. Tetapi juga sebaliknya betapa banyak para nabi dan aulia yang diuji dengan kemiskinan yang melilit, dan penyakit yang menghimpit, namun tetap sabar dan istiqamah dalam ketaatan kepada Allah Rabbuna. Inilah, di antara bukti energi iman yang terpatri di hati sanubari.

Dengan energi iman juga memampukan diri untuk bertahan. Lihatlah betapa Bilal bin Rabbah dan orang-orang brillian lainnya yang sanggup bertahan dari siksaan orang-orang dzalim di zamannya. Semua ini, cukuplah bagi kita untuk merujuk pada firman Allah yang artinya Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit, (Qs. Ibrahim 24), bahwa keimanan mengantarkan dirinya menembusi langit sehingga gravitasinya mengatasi segela kekuatan yang ada.

Dan hebatnya lagi, dengan energi iman, mampu menjemput keberkahan, bahan bisa unlimited. Allah berfirman yang artinya Barang siapa mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman maka pasti akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. Al-Nahl 97).

Semoga kita merasakan energi iman ini dalam kehidupan sehari-hari.
 Aamiin ya Mujib al-Sailin

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama