Energi Amal

Sri Suyanta Harsa
Muhasabah 5 Jumadil Akhir 1444

Energi Amal
Saudaraku, seiring dengan dan dalam rangka peningkatan kualitas iman dan penguasaan ilmu pengetahuan, maka idealitasnya bisa merefleksi pada peningkatan amal ibadah. Inilah, makanya dalam Islam, àntara iman, ilmu dan amal merupakan satu kesatuan sistemik yang terjalin berkelindan saling memengaruhi satu dengan lainnya. Demikian juga energinya. Artinya energi salah satu di antaranya mewujud dalam dua lainnya. Dengan demikian energi amal, dapat secara akseleratif meningkatkan kualitas iman dan penguasaan ilmu pengetahuan.

Kepingin iman di hatinya kukuh, ya musti belajar atau mencari ilmu dan beramal shalih. Mau cerdas holistik, ya wajib beriman dan beramal shalih. Agar amal shalihnya konsisten, ya harus beriman yang benar dan belajar atau menambah ilmu pengetahuan. Dalam rangka meningkatan iman, ilmu dan amal, ya bermunajat bermujahadah menjemput hidayah dan inayah Allah. Tanpa ini semua kita tidak ada apa-apanya, alias hidup tanpa makna. Oleh karenanya bismillah kita beramal.

Amal yang dimaksudkan di sini adalah amal shalih, yakni seluruh aktivitas yang ketika dilakukan akan memperoleh ridha Allah. Ujung dari keridhaan Allah adalah kecintaanNya atas kita. Dengan demikian di samping peningkatan kualitas iman dan terbukanya penguasaan ilmu pengetahuan, maka energi amal berikutnya adalah memperoleh kecintaan Allah. Maka amal shalih hendaknya dilakukan, sekecil apapun ia. Allah berfirman yang artinya, barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya”. (Qs. Al-Zalzalah 7)

Coba bayangkan, amal yang sekecil dzarrahpun diapresiasi, seperti menyingkirkan duri dari jalan, menyelamatkan anak kucing dari tempat-tempat berhaya bagi jiwanya, memungut tisu yang beserakan karena dibuang oleh penggunanya yang kurang peduli, tersenyum saat bertegur sapa, menyebrangkan anak sekolah atau pengguna jalan yang memerlukan, memberikan tempat duduknya di angkot kepada orangtua atau ibu-ibu yang berdiri karena padatnya penumpang, mematikan kran air atau ac atau komputer atau lampu di manapun saat tidak diperlukan... dan seterusnya. Apatah lagi amal yang besar atau banyak seperti jihad, shalat, puasa, zakat, haji, menghajikan juga mengumrahkan orangtua, saudara atau sesamanya, berdakwah,  mengajarkan ilnu yang dimilikinya, membangun masjid, membantu pembangunan madrasah atau sarana publik lainnya,  menyediakan beasiswa...dan seterusnya.

Dan hebatnya, amal baik itu sekaligus akan menjelma menjadi energi positif yang terus memengaruhi untuk melakukan amal baik yang serupa atau kebaikan lainnya. Makanya menjadi lama kelamaan menjadi akhlaq al-karimah bagi dirinya, seperti istikamah shalat tepat waktu secara berjamaah, qiyamul lail, mengerjakan puasa, dalam keadaan memiliki air wudhu, suka membantu, gemar bersedekah dan seterusnya.

Di sinilah rahasianya pelipatan ganda pahala yang disediakan oleh Allah bagi orang-orang yang mengerjakan amal kebaikan. Semoga kita dianugrahi kemampuan untuk meneguhkannya. Aamiin ya Mujib al-Sailin

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama