Aktivasi Sabar

Sri Suyanta Harsa
Muhasabah 26 Jumadil Awal 1444

Aktivasi Sabar
Saudaraku, di samping taubat, wara', zuhud dan faqir, ikhtiar hamba berikutnya yang juga dapat memvasilitasi diri dalam menjemput rasa bahagia adalah sabar. Ya, sabar itu sebuah tema yang ringan di lisan, tapi berat di kenyataan; ringan mendiskusikannya tapi amat berat mempraktikkannya, apalagi secara istikamah. Inilah mengapa hanya sedikit sekali di antara hambaNya yang mampu sabar dengan sesungguhnya. Ya, sabar itu hati tidak gundah, lati tidak berkeluh kesah dan pekertinya tetap indah.

Secara umum terdapat tiga ajaran sabar, yakni sabar dalam mengalami cobaan, sabar dalam ketaatan dan sabar dalam menjauhi dosa. Sabar saat diuji atau ketika mengalami musibah akan melahirkan sikap ridha atas segala ketentuan Allah atas dirinya. Sabar dalam ketaatan kepada Allah dapat melahirkan taqarrub ilallah atau bahkan ma'iyatullah. Dan   sabar dari perilaku dosa akan mengantarkan dirinya menjadi orang yang bertakwa. 

Secara khusus dalam tradisi sufistik juga terdapat tiga tingkatan sabar, yakni sabar karena Allah, sabar dalam Allah dan sabar dari Allah. Pertama, sabar karena Allah. Tingkatan ini sabarnya orang-orang yang berikhtiar mendekatkan diri pada Allah, taqarrub illah, sehingga memperoleh muraqabatullah. 

Kedua, sabar dalam Allah. Tingkatan ini sabarnya orang-orang yang berikhtiar untuk bersama Allah, sehingga setidaknya ma'iyatullah, Allah membersamainya.

Ketiga, sabar dari Allah. Tingkatan ini sabarnya orang-orang yang yang ma'iyatullah, tapi juga tidak sanggup berpisah dari Allah. Jadi (kesadaran) dirinya telah bersatu dengan (ridha) Allah. Dalam tradisi sufistik, tingkatan ini berbuah adanya hal, ahwal berupa ittihad (baca wahdatul wujud, manunggaling kawulo lan Gusti, bersatunya hamba ke atas Tuhannya).

Inilah agaknya yang dimaksud bahwa orang sabar itu memperoleh cintaNya Allah. Allah berfirman yang artinya Dan betapa banyak nabi yang berperang didampingi sejumlah besar dari pengikut(nya) yang bertakwa. Mereka tidak (menjadi) lemah karena bencana yang menimpanya di jalan Allah, tidak patah semangat dan tidaku (pula) menyerah (kepada musuh). Dan Allah mencintai orang-orang yang sabar. (Qs. Ali Imran 146).

Bahkan karena memperoleh cintaNya Allah, maka sekaligus merasa ma'iyatullah, Allah senantiasa membersamainya. Allah berfirman yang artinya Dan taatilah Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berselisih, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan kekuatanmu hilang dan bersabarlah. Sungguh, Allah beserta orang-orang sabar (Qs. Al-Anfal 46).

Ketika sudah ma'iyatullah, maka tal kuasa untuk melepaskan diri dariNya. Semoga kita dianugrahi oleh Allah kemanpuan untuk mengaktivasi sabar, sehingga kita menjadi bagian orang-orang yang meraih kebahagiaan. Aamiin ya Mujib al-Sailin

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama