Fitrsn Suka Kebersihan

Sri Suyanta Harsa
Muhasabah 25 Zulkaidah 1443

Fitrah Suka Kebersihan
Saudaraku, di samping fitrah keindahan, hadits riwayat Aisyah yang sudah disebut dalam muhasabah yang baru juga dengan gamblang menyebut fitrah kebersihan. Di antaranya melakukan siwak dan mencuci hidung. 

Aisyah ra meriwayatkan bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:

عشر من الفطرة: قص الشارب وإعفاء اللحية والسواك واستنشاق الماء وقص الأظافر وغسل البراجم ونتف الإبط وحلق العانة وانتقاص بالماء. قال الراوي مصعب بن شيبة: ونسيت العاشرة، إلا أن تكون المضمضة.  قال النووي عن العاشرة: لعلها الختان وهو أولى

 “Ada sepuluh fitrah (kemanusiaan): memotong kumis, memelihara jenggot, bersiwak, membersihkan hidung dengan air, memotong kuku, membasuh punggung jari-jari, mencabut bulu ketiak, mencukur bulu kemaluan, bersuci dengan air.  Perawinya, Mus’ab bin Syaibah berkata: “Saya lupa yang kesepuluh. Kemungkinan besar adalah berkumur-kumur.” Imam Nawawi berkata tentang yang kesepuluh : “Bisa jadi khitan, dan memang sudah semestinya begitu.” (HR.Muslim).

Hari ini kita mencermati fitrah kebersihan yang merefleksi pada dua etika diri yakni siwak dan membersihkan hidung.

Bila siwak dimaksudkan untuk membersihkan gigi gusi juga mulut, sehingga jalan utama makanan dan minuman menjadi kondusif, maka membersihkan hidung agar jalan utama udara atau nafas menyehatkan.

Mulut itu benar-benar berbeda dengan organ tubuh lainnya.Tapi justru kerjanya bisa melebihi dari lainnya, sering banyak ngomongnya dan ngunyah makanan. Karena banyak mengunyah makanan maka perut menjadi laksana lautan, semua jenis makanan dan minuman bisa masuk dan dimasukkan, bisa larut dan dilarutkan di dalamnya. Di sinilah kemudian sering kita dengar bahwa mulut adalah organ tubuh yang paling kotor (makanya bila bersin harus ditutup agar aroma buruknya tidak menyebar), dan lumbung penyakitnya ada di perut.

Oleh karenanya Islam menuntun umatnya agar rajin berwudhuk, siwak, sikat gigi agar mulut tidak bau karena sisa-sisa makanan yang terselip di antara gigi satu dengan lainnya (slilit). Di samping itu juga menjaga jangan sampai air liur tak bisa diatur, keluar tanpa disadarinya. Bila hal ini terjadi dapat mengganggu interaksi dengan sesama.

Demikian juga halnya membersihkan hidung. Membersihkan hidung bermanfaat secara langsung seperti dapat membersihkan kerak lendir, kotoran, bakteri, virus, serbuk sari, dan alergen lainnya dari hidung. Dengan rajin membersihkan hidung, dapat meningkatkan aliran lendir, memungkinkan saluran sinus untuk membersihkan sendiri, enarik keluar cairan, meredakan bengkak pada selaput lendir. Dan tentu saja juga bisa bernagas dengan steril dan laga.

Begitulah Islam sangat apresiatif terhadap kebersihan dan kesehatan, sehingga Nabi Muhammad saw bersabda bahwa kebersihan bagian iman. Dengan demikian salah satu ciri orang beriman adalah memelihara kebersihan. Mafhum mukhalafahnya, orang yang tidak menjaga kebersihan menandakan kekurangsempurnaan imannya. Apalagi biasanya kebersihan itu dapat mengantarkan pada kesucian. Nah, kebersihan lahiriyah saja sangat penting, apalagi kebersihan yang bersifat substantif bathiniyahnya. 

Semoga kita termasuk hambaNya yang peduli pada kebersihan dan kesehatan. Aamiin ya Mujib al-Sailin

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama