"Fitrah" Gerak Dinamis

Sri Suyanta Harsa
Muhasabah Hari Putih Ke-2 Sunah Puasa Ayyamul Bidh, 14 Zulkaidah 1443

Fitrah Gerak Dinamis
Saudaraku, manusia itu unik. Bukan saja karena sebagai makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna di antara seluruh ciptaan lainnya di jagad raya, tetapi juga karena fitrahnya. Di antaranya bergerak dinamis. Bahkan, sejak awal kehidupan hatta di alam arwah sekalipun. Setiap orang selalu bergerak, selalu dalam aktivitas bermakna. 

Begitulah asal kejadiannya manusia.  Pada dasarnya setiap orang itu suka bergerak aktif dan dinamis. Inilah fitrah manusia. Di alam kandungan ibu, apalagi setelah lahir ke atas bumi ini, setiap kita suka bergerak dinamis. 

Ketika seorang suami secara berkala mengajak istrinya pergi ke dokter dengan tujuan melakukan pemeriksaan atas kandungannya, lalu setelah diperiksa juga di-USG empat dimensi lazimnya dokter memberitahu perkembangan kandungan (janin)nya dari satu pekan ke pekan berikutnya, bahkan hingga kapan HPL hari perkiraan lahirnya. Artinya sejak mula, bakal janin selalu berproses, aktif, terus berkembang, bergerak sangat dinamis meski di dalam kandungan ibu yang secara kasat mata biasa hanya segitunya. 

Tentu, tidak bisa dibayangkan betapa sedihnya seorang istri juga keluarganya ketika diberitahu bahwa janin dalam kandungannya tidak ada perkembangan, tidak bergerak. Mengapa? Ya itu, bergerak itu penanda hidup.

Apatah lagi, setelah lahir  dan hidup di dunia ini; setiap manusia senantiasa bergerak, bergerak dan terus bergerak sampai suatu saat kelak ketika Allah bertitah "pulanglah ke haribaanKu" alias wafat. Saat itu Allah menyeru yang artinya Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya." "Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku," masuklah ke dalam surga-Ku." (Qs. Al-Fajr 28-30)

Dan d antara lagu dolanan anak Jawa gubahan Sunan Kalijaga bahwa hidup itu ya bergerak. Kalau tidak bergerak maka disebut mayat; saat kita tak bisa berharap apaun juga.

Jadi manusia hidup di dunia ini ya identik dengan bergerak, aktif, dinamis bahkan kreatif. Inilah fitrah sebagai asal kejadian setiap insan. Inilah karunia Allah Rabb semesta alam. allah meniupkan sebagian dari ruhNya dan menganugrahi naluri dan kemampuan bergerak pada setiap diri jauh-jauh hari dan terus menyempurna sesuai ketentuanNya. 

Allah berfirman yang artinya Baginya (manusia) ada malaikat-malaikat yang selalu menjaganya bergiliran, dari depan dan belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia. (Qs. Al-Ra'd 11)

Saat bangun tidur, bahkan dalam dalam tidurnya kembali setiap kita pasti bergerak, maka bergerak sebagai tanda kehidupan. Nah, kini di dunia ini, kita mesti bergerak, tapi gerak yang bagaimana? Tentu gerak punya makna dan memiliki tujuan. Bila makna gerak adalah memberi kemanfaatan pada sesama manusia, maka tujuan gerak adalah menuju keridhaan Allah swt saja. 

Dalam konsep filsafat Islam, gerak idealnya menuju ke satu tujuan, dikenal dengan teleologi, yaitu Allah. Inilah konsep teleologi hamba atas Rabbnya, meskipun saat bergerak menunjukkan kedinamisan, tetap saja berpulang ke haribaanNya saja. Dengan demikian seluruh gerak dan aktivitas yang dilakukan oleh seorang muslim yang baik idealnya atas niat dan tujuan mencari keridhaanNya. Apalagi gerak juga menyiratkan aktivitas yang terus menerus dilakukan selama hayatnya.  Aamiin ya Mujib al-Sailin

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama