Membaca Meraih Ketinggian




Sri Suyanta Harsa
Muhasabah 12 Syawal 1443

Membaca Meraih Ketinggian
Saudaraku, dalam iman Islam seluruh ketaatan pada Allah merupakan kemuliaan, memuliakan dan mengantarkan pada ketinggian derajat kemanusiaan. Formula ini berlaku umum untuk sesiapa saja yang mau dan mampu merengkuhnya, di manapun daerah domisilinya, dan kapanpun eranya.

Puasa Ramadhan yang baru saja selesai ditunaikan menyediakan ketakwaan bagi yang taat melakukannya (Qs al-Baqarah 183) dan ketakwaan menjanjikan ketinggian derajat kemuliaaan (Qs. Al-Hujurat 13). Shalat fardhu yang lima, apalagi disempurnakan dengan yang sunah (termasuk shalat tahajud) menawarkan kedudukan yang tinggi yakni maqama mahmuda (Qs. Al-Isra 79). Penunaian zakat menawarkan kesucian diri, harta, dan jiwa sehingga derajatnya tinggi, baik di hadapan Allah maupun sesamanya. Ibadah haji menyempurnakan keislaman seorang hamba, menyempurnakan maqam ketaatan formal seorang hamba. 

Begitu juga ibadah dan ketaatan lainnya. Bahkan ketaatan secara umum sekalipun juga mengantarkan pada maqam kemuliaan yang sangat tinggi bagi yang merengkuhnya. Apalagi ketaatan membaca.

Betapa tidak! Dengan membaca, manusia benar-benar dituntun diarahkan untuk mengetahui hal ikhwal dirinya, sehingga menjadi lebih tahu diri, mengenal dirinya. Bermodalkan tahu diri, maka pada gilirannya akan lebih tahu Rabbnya tempat dan sandaran pengabdian semua hamba. Man 'arafa nafsahu faqad 'arafa Rabbahu, sesiapa yang mampu mengenali dirinya, maka pasti mengenali Rabb yang menciptakannya. Semua ini mengantarkan kepada totalitas pengabdian hanya pada Allah ta'ala.

Dengan membaca manusia mengetahui Allah Rabbuna zat yang maha mencipta, termasuk mencipta dirinya yang terdiri dari unsur materi lantaran berasal dari tanah dan unsur immateri ketika Allah tiupkan ruh sebagian dari ruhNya. Semua ini mengantarkan kepada totalitas pengabdian hanya pada Allah ta'ala.

Dengan membaca kita mengetahui alam semesta yang sengaja dicipta Allah untuk kepentingan hamba-hambaNya. Beragam keadaan, keindahan dan fasilitas telah Allah persiapkan demi kebahagiaan hamba-hambaNya. Berkat membaca pada gilirannya semua ini menjadi layak disyukuri, apalagi dengan membaca kita ditinggikan derajatnya begitu rupa.

Mengapa ditinggikan? Ya, di antaranya, semua ketaatan itu bersumber dari titah Allah dalam al-Qur'an. Apatah lagi di antara sifat atau karakter al-Qur'an adalah al-Marfu'ah, yang  ditinggikan. Allah berfirman yang artinya, di dalam kitab-kitab yang dimuliakan, yang ditinggikan lagi disucikan, (QS. ‘Abasa 13- 14).

Oleh karenanya sesiapa yang "membaca" al-Qur'an secara intensif, maka al-Qur'an akan menjadikan pecintanya kepada ketinggian derajat kemanusiaannya. Semoga kita termasuk di dalamnya. Aamiin ya Mujibassailin

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama