Sri Suyanta Harsa
Muhasabah 11 Syawal 1443
Membaca Berulang Kali
Saudaraku, lembaran demi lembaran atau isi sebuah buku yang memiliki makna bagi hidup dan kehidupan tentu idealnya harus terus dibaca. Ya dibaca secara ajeg, istiqamah, aktif, juga kreatif dan kritik. Konsistensi pembacaan atas lembaran demi lembaran atau isi buku menjadi ibrah yang amat berharga.
Bila lembaran demi lembaran atau isi sebuah buku itu bercerita perihal diri sendiri yang lazim dikenali sebagai autobiografi, maka pembacaan yang istiqamah dan kreatif setidaknya bisa menjadi pelipur lara dan media muhasabah, sarana instrospeksi diri.
Sebagai pelipur lara ketika lembaran demi lembaran atau isi sebuah buku tersebut bercerita tentang perjalanan hidup, ide, gagasan, pengamalan dan pengalaman yang "brillian" pada masanya dan sulit rasanya mengulang seperti capaian goresan tinta pertama.
Adapun sebagai media muhasabah efektif ketika membaca lembaran demi lembaran atau isi sebuah buku tersebut mampu memengaruhi dan atau melahirkan energi positif guna perbaikan internal lebih lanjut sehingga eksis di masa kini dan datang.
Adapun ketika lembaran demi lembaran atau isi buku bercerita tentang orang lain atau tokoh sejarah tertentu yang lazim disebut sebagai biografi, maka setidaknya bisa menjadi ibrah dan pelajaran untuk diteladani sehingga kita bisa lebih eksis di masa kini dan menapaki masa depan menjadi lebih cemerlang.
Hal yang perlu diingat, adalah hendaknya tidak menjadikan "catatan bertahta emas" atsu prestasi masa silam itu sebagai bahan yang memicu sikap arogan, apalagi sikap apologi yang berlebihan.
Di atas segalanya, pedoman hidup umat Islam yakni al-Qur'an al-Karim sendiri, di antaranya juga mensifati dirinya sebagai al-Matsaniy; yang berulang-ulang dibaca. Allahu berfirman yang artinya Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al-Qur'an yang serupa (ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka ketika pmengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan Kitab itu Dia memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan barangsiapa dibiarkan sesat oleh Allah, maka tidak seorang pun yang dapat memberi petunjuk.(Qs. Al-Zumar 23)
Ya, sebagai al-Matsany, al-Qur'an merupakan bacaan yang ayatnya dan proses pembacaannya sering diulang. Ya diulang berkali-kali. Dan uniknya antara pembacaan pertama, kedua, ketiga dan seterusnya - meski pada surat atau ayat yang sama - memiliki kesan dan pesan yang berbeda-beda. Apalagi pembacaan itu dilakukan oleh orang lain yang tentunya memiliki suasana batin, kemampuan memahami dan merasakannya berbeda-beda, juga situasi kondisi eksternal yang turut mempengaruhi. Tetapi justru inilah di antara hikmahnya, mengapa ilmu Allah itu tak akan pernah habis ditulis, dibahas dan didiskusikan.
Allah berfirman yang artinya Katakanlah (Muhammad), “Seandainya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, maka pasti habislah lautan itu sebelum selesai (penulisan) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula). (Qs. Al-Kahfi 129)
Maha benar Allah dengan segala firmanNya.
Tags:
Muhasabah Harian