Membaca Berulang Kali

Sri Suyanta Harsa
Muhasabah 22 Syawal 1443

Membaca Berulang Kali
Saudaraku, membaca bacaan yang sama berulang-ulang itu perlu untuk melatih memori, meneguhkan ingatan dan membangkitkan rasa percaya diri. Apalagi pengulangan itu kita selalu dalam suasana hati yang berbeda dan bahannya juga menyertakan informasi baru lainnya. 

Bila informasi atau ilmu atau juga hafalan itu diulang-ulang baca atau diulang dengar, maka setidaknya ia sebagai fungsi konfirmatif, sehingga informasi atau ilmu atau hafalannya menjadi semakin mantap dan kuat tersimpan di memori. Sedangkan suasana hati yang berbeda dan tambahan informasi atau ilmu atau hafalan baru dapat menjadi fungsi informatif sehingga memperoleh tambahan penguasaan ilmu atsu hapalan yang baru.

Inilah kemudian bisa dimengerti mengapa di institusi pendidikan tingkat dasar, juga tingkat lanjutan, atas dan di perguruan tinggi terdapat nama mata pelajaran yang sama. Di antaranya bahasa Indonesia, pendidikan kewarganegaraan, pendidikan agama atau al-Qur'an Hadits, akidah akhlak, fiqh, SKI atau selainnya. Jadi ada yang berfungsi konfirmatif, selebihnya berfungsi informatif. Begitu kemahamurahan Allah yang maha mendidik hamba-hambaNya.

Bagi orang-orang yang gemar membaca dan atau suka mendengarkan penyampaian ilmu pengetahuan akan memiliki perbendaharaan yang banyak dan cakrawala berpikir yang luas dalam memorinya. Ketika membaca lagi atau mendengarkan penyampaian ilmu lagi, maka fungsi konfirmatif dan fungsi informatif akan saling terjalin berkelindan. Mana yang lebih dominan, biarlah menjadi bahagian dari rezeki dari Allah yang mesti disyukuri.

Apatah lagi yang kita baca berulang kali itu adalah al-Qur'an yang mulia. Bahkan al-Qur'an juga disebut al-Matsani.  Mengapa? Ya karena sebaiknya al-Qur'an dibaca berulang kali secara istikamah. Ya membaca ayat atau surat yang sama atau membaca dan mengkhatamkannya berkali-kali.

Di samping itu pengulangan juga menjadi di antara strategi Qur'aniy. Di dalamnya terdapat kabar terkait kisah-kisah umat terdahulu yang diulang lagi di berbagai tempat. Sehingga terjadi proses pengulangan akan cerita dan nasihat dari kisah-kisah terdahulu. Sebagaimana disebutkan dalam Q.S. al-Zumar ayat 23. Allah berfirman yang artinya Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al-Qur'an yang serupa (ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka ketika mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan Kitab itu Dia memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan barangsiapa dibiarkan sesat oleh Allah, maka tidak seorang pun yang dapat memberi petunjuk.

Bahkan lafald-lafald tertentu yang sengaja juga diulang-ulang, bahkan berkali-kali. Misalnya lafal atau ayat

فَبِاَىِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِ

Fabi ayyi aalaaa'i Rabbikumaa tukazzibaan

Artinya, Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? (Qs. Al-Rahman 13) Maha benar Allah dengan segala firmanNya.

Sekali lagi, semoga kita bisa menjafi lebih bijak "membacanya". Aamiin ya Mujib al-saailin



1 Komentar

  1. Itu lah mangapa ada penghafal Al-Qur'an karena mereka membacanya berulang -ulang jadi hafal. Terimakasih ilmunya pak doktor.

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama