Sri Suyanta Harsa
Muhasabah 19 Syawal 1443
Membaca Ancaman
Saudaraku, coba bayangkan, dalam menjalani hidup ini seandainya kita memperoleh peringatan berupa ancaman? Ancaman itu disampaikan secara langsung atau tidak; secara lisan atau tulisan. Ancaman itu ditujukan kepada diri kita atau keluarga atau desa kita atau daerah kita atau bangsa negara kita atau umat Islam di manapun berada atau manusia semuanya.
Setelah itu, secara personal apa yang akan dilakukan? Tentu, jawabannya adalah senantiasa berhati-hati, waspada seraya memproteksi diri. Ke manapun kaki melangkah, dengan siapapun berinteraksi, apapun lisan berucap, kehati-hatian dan kewaspadaan harus diprioritaskan. Alih-alih pasukan pengawal keamanan, pagar tembok menjulang, pintu besi terkunci dibangun, bahkan pagar sosial juga harus diperkuat sangat dipentingkan. Mengapa? Ya, karena ancaman dan bahaya di mana-mana, bahkan tanpa diduga datangnya.
Dalam Islam, tindakan berhati-hati dan waspada seraya memproteksi diri itu namanya takwa. Jadi takwa itu sangat penting, tetapi menjadi orang-orang bertakwa lebih penting. Bila sudah bertakwa semoga tidak mendapat ancaman lagi, justru memperoleh pujian. Seandainyapun ada bahaya yang mengancam justru malah sebagai sarana bagi difo untuk meningkatlan ketakwaannya pada Allah.
Ancaman dalam bahasa agama disebut al-wa'id. Al-wa'id atau ancaman yang disampaikan oleh Allah melalui firmanNya dalam al-Qur'an itu sejatinya hanya ditujukan kepada orang-orang malas, para pendusta ayat Allah, orang-orang cuek alias masa bodoh, orang-orang kuper (kurang perhatian, kurang pergaulan, kurang persaudaraan), orang-orang jahat, orang-orang munafik, orang-orang fasik, orang-orang kafir, namun sekaligus dapat menjadi ibrah atau tazkirah, alarm, pengingat agar kita orang-orang beriman menjadi semakin cerdas dan bijak menyikapinya.
Di antara contohnya, ancaman bagi orang-orang yang gemar mendustakan ayat-ayat Allah tertera pada ayat yang artinya, Maka serahkanlah kepada-Ku (urusannya) dan orang-orang yang mendustakan perkataan ini (Al-Qur'an), kelak akan Kami hukum mereka berangsur-angsur dari arah yang tidak mereka ketahui, dan Aku memberi tenggang waktu kepada mereka. Sungguh, rencana-Ku sangat teguh. (Qs. Al-Qalam 44-45)
Kepada orang-orang kafir terancam neraka yang menyala-nyala bila tidak taubat sebagaimana firman Allah yang artinya Dan barangsiapa tidak beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya Kami telah menyediakan untuk orang-orang kafir itu neraka yang menyala-nyala. (Qs. Al-Fadh 13)
Kepada para penjahat di suatu negeri diancam bahwa kejahatan dan tipu dayanya sejatinya kembali untuk dirinya sendiri. Allah berfirman yang artinya Dan demikianlah Kami adakan pada tiap-tiap negeri penjahat-penjahat yang terbesar agar mereka melakukan tipu daya dalam negeri itu. Dan mereka tidak memperdayakan melainkan dirinya sendiri, sedang mereka tidak menyadarinya. (Qs. Al-An'am 123)
Kepada orang-orang yang melampaui batas dalam mengonsumsi makanan atau mengeksploitasi rezeki diancam mendapat murkaNya Allah, seperti ditegaskan dalam ayat yang artinya, Makanlah di antara rezeki yang baik yang telah Kami berikan kepadamu, dan janganlah melampaui batas padanya, yang menyebabkan kemurkaan-Ku menimpamu. Dan barangsiapa ditimpa oleh kemurkaan-Ku, maka sesungguhnya binasalah ia. (Qs. Thaha 81)
Adapun orang yang banyak berdusta diancam mendapatkan kecelakaan besar sebagaimana dalam firman Allah yang artinya Kecelakaan besarlah bagi tiap-tiap orang yang banyak berdusta lagi banyak berdosa (Qs. Al-Jasiyah 7)
Orang-orang munafik yakni orang yang pandai ngomong tapi tak dibuktikannya dalam perbuatan nyata diancam mendapatkan kebencian besar dari Allah sebagaimana dalam ayat yang artinya Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan. (Qs. Al-Shaf 3)
Dan masih banyak lagi ancaman sebagai alarm yang disampaikan oleh Allah kepada hamba-hambaNya dalam firmanNya. Oleh sebab inilah, makanya al-Qur'an di antaranya juga dinamakan dirinya sebagai Al-Wa'id. Ya penamaan “al-Wa’id”, karena di dalam Al-Qur’an disebutkan ayat-ayat ancaman dan peringatan bagi umat manusia. Sebagaimana dalam Q.S. Ibrahim ayat 14:
وَلَنُسْكِنَنَّكُمُ الْاَرْضَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ ۗذٰلِكَ لِمَنْ خَافَ مَقَامِيْ وَخَافَ وَعِيْدِ – ١٤
“Dan Kami pasti akan menempatkan kamu di negeri-negeri itu setelah mereka. Yang demikian itu (adalah untuk) orang-orang yang takut (menghadap) ke hadirat-Ku dan takut akan ancaman-Ku.
Semoga dengan terus mendawamkan dalam membaca al-Qur'an, kita dianugrahi hidayah dan kemampuan untuk lebih berhati-hati dan waspada dalam menjalani kehidupan di dunia ini. Aamiin ya Mujibassailin
Tags:
Muhasabah Harian
Ya Allah semoga kita selalu senantiasa istiqamah dijalan Allah sehingga kita termasuk golongan kanan. Semoga kita bukan golongan orang yang diancam Allah.
BalasHapus