Membaca Agar Terbimbing

Sri Suyanta Harsa
Muhasabah di Hari Putih ke-2, 14 Syawal 1443 
(Catatan Saat Menuju Kota Dingin Takengon)

Membaca Agar Terbimbing
Saudaraku, saat menempuh perjalanan menuju suatu tujuan, akan disadari betapa pentingnya tanda atau rambu-rambu keselamatan, kemampuan membacanya, dan kesediaan mengikuti petunjuknya. Semua pengguna jalan hendaknya berjalan kaki atau menggunakan kendaraan yang mestinya bukan saja laik jalan tapi juga aman dan nyaman, dengan tetap mematuhi rambu-rambu yang ada agar selamat sampai tujuan. Begitulah analogi perjalanan hidup manusia di dunia ini

Terdapat setidaknya tiga prasa sebagai keyword agar perjalanan hidup manusia terbimbing pada jalan yang benar nan lurus sehingga aman, nyaman, sejahtera dan selamat sampai pada tujuan yang diinginkan yakni hidup bahagia, baik di dunia maupun di akhirat.

Pertama, pentingnya keberadaan tanda. Dalam hal ini yang dimaksudkan tanda adalah ayat-ayat Al-Qur'an. Dan inilah pedoman hidup manusia. Di dalamnya di antaranya terdapat rambu-rambu, aturan atau tanda (baca ayat) yang bisa memandu dan membimbing umat manusia dalam meraih kebahagiaan hidup di sini di dunia ini dan di akhirat nanti. Oleh karenanya bisa dimengerti apabila al-Qur'an di antaranya juga mensifatkan dirinya sebagai al-Qayyim, bimbingan yang lurus, tidak ada kebengkokan sedikitpun di dalamnya.

Landasan normativitasnya adalah firman Allah yang artinya, Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan kepada hamba-Nya Al-Kitab (Al-Qur’an) dan Dia tidak mengadakan kebengkokan di dalamnya; sebagai bimbingan yang lurus, untuk memperingatkan siksaan yang sangat pedih dari sisi Allah dan memberi berita gembira kepada orang-orang yang beriman, yang mengerjakan amal saleh, bahwa mereka akan mendapat pembalasan yang baik, mereka kekal di dalamnya untuk selama-lamanya. (Qs. Al-Kahfi 1-3)

Kedua, kemampuan membaca tanda; kemampuan membaca rambu-rambu, kemampuan  membaca ayat al-Qur'an. Dengan membaca tanda dan rambu-rambu yang terdapat di dalamnya, manusia ditunjukkan pada jalan yang baik dan lurus, kapan saatnya berjalan ke depan, kapan saatnya berhenti, kapan saatnya lebih berhati-hati. Di samping tentu ada marka jalan yang penuh makna, juga tanda bahwa jalan licin, atau mendaki. Sekali lagi semua ini untuk menjamin keselamatan diri dan para pengguna jalan lainnya. Oleh karenanya mempelajari dan mengenali seluruh tanda dan rambu-rambu keselamatannya menjadi niscaya.

Ketiga, kesediaan mengikuti petunjuknya. Menaati aturan, tanda, dan rambu-rambu keselamatan akan membawa pada rasa aman, selamat sejahtera sampai pada tujuan. Sebaliknya menyalahi aturan, membatah tanda, mengabaikan rambu-rambunya hanya akan mempersulit diri, membahayakan sesama pengguna jalan. Akibatnya bisa terjadi kecelakaan dan tidak sampai pada tujuan yang diinginkan. Atau setidaknya akan tersendat sehingga lama sampai ke tujuannya, bahkan harus singgah diobati di rumah sakit terlebih dahulu.

Oleh karenanya membaca tanda (baca ayat-ayat Allah), mengenali, mempelajari pesannya dan mengikuti petunjuknya menjadi keniscayaan akan keamanan, keselamatan, kesejahteraan hingga sampai pada tujuan. Mari mensyukuri al-Qayyim.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama