Sri Suyanta Harsa
Muhasabah 22 Ramadhan 1443
Membaca Nasihat
Saudaraku, dalam iman Islam, setidaknya di dunia ini terdapat dua nasihat, yakni nasihat yang membisu tidak berbicara sepatah katapun dan nasihat yang berbicara. Nasihat yang membisu tidak berbicara adalah kematian, makanya Nabi bersabda "cukuplah kematian itu sebagai nasihat". Adapun nasihat yang berbicara adalah al-Qur'an. Inilah makanya Al-Qur'an juga dikenal sebagai Al-Mau’idhah, karena isinya memberi nasihat kepada manusia agar memperoleh kebahagiaan.
Dasar normativitasnya adalah firman Allah yang artinya, Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu mau’idhah (Nasihat atau Pelajaran) dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman. (Qs. Yunus 57)
Nasihat dipahami sebagai petunjuk yang memberi arah atau panduan yang mengantarkan kepada kemuliaan hidup dan kebahagiaan abadi. Oleh karenanya Islam itu sendiri juga disebut sebagai nasihat, karena dalam Islam juga berisi petunjuk atau pedoman yang mengantarkan kepada kemuliaan dan kebahagiaan hidup, baik di dunia maupun di akhirat.
Dalam ragam bentuknya, nasihat dapat berisi perintah untuk mengerjakan sesuatu atau larangan mengerjakan sesuatu lainnya. Kalau di kalangan manusia, nasihat biasanya diberikan oleh pihak yang memiliki kelebihan dan kearifan kepada pihak lainnya. Dan tentu, nasihat terbaik adalah nasihat yang Zat Yang Maha Menguasai Segala Yang Ada. Dalam hal ini, Allah satu-satunya yang maha esa yang memberi atau menurunkan al-Qur'an sebagai nasihat kepada manusia. Oleh karenanya ketika manusia mengikuti Nasihat Allah, maka akan beroleh kesuksesan akan menuai kebahagiaan hidup. Dan sebaliknya, ketidakpatuhan terhadap nasihat justru mudharat karena hanya akan mempersulit diri sendiri, keluarga dan sesamanya saja".
Nasihat yang berisi perintah di antaranya tuntutan beriman kepada Allah, mengerjakan amal yang baik-baik, seperti berbuat baik kepada Allah, rasulNya, orangtuanya, mengerjakan shalat, puasa, membayar zakat, dan menunaikan ibadah haji.
Nasihat yang berisi perintah untuk beriman kepada Allah, di antaranya Allah berfirman yang artinya, Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.(Qs. Al-Nisa136)
Nasihat yang berisi perintah untuk mendirikan shalat, membayar zakat, di antaranya Allah berfirman yang artinya, Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Dan kebaikan apa saja yang kamu usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahala nya pada sisi Allah. Sesungguhnya Alah Maha Melihat apa-apa yang kamu kerjakan. (Qs. Al-Baqarah 110)
Nasihat yang berisi perintah untuk beriman dan mengerjakan kebaikan, menepati janji, di antaranya Allah berfirman yang artinya Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa. (Qs. Al-Baqarah 177)
Nasihat yang berisi perintah untuk berlaku lemah lembut, di antaranya Allah berfirman yang artinya, Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya. (Qs. Ali Imran 159)
Di samping itu, nasihat yang berisi larangan mengerjakan sesuatu, seperti larangan melakukan 5M yaitu main (berjudi), maling (mencuri), minum minunan keras, madon (berzina), madat (mengonsumsi candu, ganja dan zat-zat adiktif lainnya) dan larangan melakukan segala sesuatu yang merugikan diri sendiri dan orang lain.
Nasihat yang berisi larangan berlaku sombong, di antaranya Allah berfirman yang artinya Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. (Qs. Lukman 18)
Dan masih sangat banyak nasihat Allah kepada umat manusia, karena seluruh seluruh isi kandungan al-Qur'an bermuatan nasihat dari zat yang maha sempurna. Sangat bergantung pada masing-masing diri dalam menjalin relasi dan interaksi dengan al-Mau'idhah ini. Oleh karenanya manfaat mematuhi nasihat Allah dengan mengerjakan perintahNya dan menjauhi laranganNya adalah untuk sipelaku sendiri bukan untuk Allah. Semoga kita menjadi lebih taat pada nasihat agar selamat dunia akhirat. Aamiin ya Mujibassailin
Tags:
Muhasabah Harian