Muhasabah 21 Ramadhan 1443
Membaca Kabar Terbaik
Saudaraku, dengan pesatnya perkembangan teknologi dan informasi, kini kabar berita berseliweran, banyaknya, jenis ragamnya dan tak mengenal kata jeda, baik yang benar maupun yang sampah, bahkan kabar bohong (hoaxs) sekalipun. Untuk ini diperlukan filter internal yang rapat dan kuat agar dapat menyaring kabar yang benar dan bermanfaat saja, sehingga bijak mensikapinya.
Nah, di samping kabar dari Nabi (al-hadits), satu-satunya kabar yang dipastikan kebenaran dan kebermanfaatannya adalah kabar dari Allah yang termaktub dalam al-Qur'an. Bahkan seluruh isi kandungan al-Qur'an merupakan kabar terbaik sepanjang zaman, universal berlakunya dan komprehensif ajarannya. Inilah makanya al-Qur'an juga dikenal sebagai ahsan al-hadits.
Dalam konteks ini, Allah sendiri yang menginformasikannya. Allah berfirman yang artinya, Allah telah menurunkan ahsan al-hadits, kabar yang paling baik (yaitu) Al-Qur’an yang serupa (ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang pemimpinpun. (Qs. Al-Zumar 23)
Ahsan al-hadits dipahami bahwa al-Qur-an merupakan firman Allah yang diturunkan kepada manusia; sebagai seperangkat kabar atau kata-kata yang seluruhnya merupakan kabar atau kata-kata terbaik, pilihan tiada tandingan baik dari segi susunan katanya, keindahan bahasanya dan balaghahnya, maupun ketinggian isi kandungannya. Coba perhatikanlah susunan katanya, niscaya kita akan takjub karenanya. Kesesuain antara isyarat-isyarat ilmiah dengan realitas yang ada mengundang decak kagum bagi yang mentadaburi dan mentafakurinya. Keindahan bahasa dan kedalaman maknanya tak akan pernah habis dikeluarkan dan ditadbirkan oleh para cerdik cendikia.
Konon di masa jahiliyah Arab senantiasa digelar kompetisi tahunan untuk menggubah puisi dan syair, menulis sastra dan hasilnya, memang sangat mempesona bagi orang-orang yang mendengarkannya. Ketika telah diperoleh hasil terbaik dari karangan para pujangga Arab, maka bukan saja akan mendapat "tropi" bagi penulisnya, tetapi hasil karyanya juga akan dipajang digantungkan pada dinding Baitullah yang mulia sebagai wujud apresiasi atas ketinggian karya sastranya. Di sana, seluruh peziarah Makkah - karena sebagai pusat peribadatan internasional - yang datang dari berbagai kabilah dan dari ragam arah kota dan negara asalnya dapat membaca dan mengenali penulisnya. Betapa tersohornya syair atau sastra dan penulisnya!
Dan ternyata, karya sastra orang Arab jahiliyah tersebut memang istimewa tak ada duanya di atas dunia sebagai karya manusia. Namun demikian, tentu tak bisa disandingkan apalagi dibandingkan dengan kata-kata terbaik al-Qur'an satu-satunya. Sehingga ketika ada orang yang menyombonginya, pasti tak kan kuasa merangkai kata dalam satu surat atau satu ayat saja yang setara. Inilah al-Qur'an ahsan al-hadits yang tak tertandingi dan tersandingi di atas bumi ini.
Mengingat sebagai ahsan al-hadits, maka seluruh kata dalam al-Qur’an menjadi cocok dibaca dan dipedomani untuk semua orang, sesuai untuk segala situasi kondisi, relevan di berbagai-bagai tempat kebaikan, dan cocok untuk semua keperluan. Di samling tentu, isinya menjadi pedoman juga panduan kehidupan, sehingga lengkap mengakomodasi seluruh aspek kehidupan.
Al-Qur’an merupakan kodifikasi firman Allah, memuat kata-kata terbaik yang bisa dan biasa dibaca oleh makhluk taat nan suci seperti para malaikat, oleh orang-orang pilihan, orang-orang khawas al-khawas, seperti rasul, para ulul albab, para ulama, cerdik cendekia, orang-orang genius, orang-orang cerdas tetapi juga bisa dan biasa dibaca oleh orang-orang Islam pada umumnya, bahkan bagi orang-orang Islam yang tidak memahami makna kata-katanya sekalipun.
Ahsan al-hadits (baca Al-Qur’an) menampungi semua manusia dengan seluruh kemampuannya
Al-Qur’an merupakan kodifikasi firman Allah, rangkaian kata-kata terbaik yang pernah ada dalam sejarah kemanusiaan dan sejarah agama-agama, semuanya bisa dipedomani karena dapat menuntun untuk bersikap dalam semua kondisi, baik saat senang maupun sedang duka, baik saat berkumpul dengan saudara maupun saat sendirian, baik saat lapang maupun apalagi saat sempit, baik di saat akikah kelahiran anak maupun saat melepaskan atas kematian seseorang, dst. Ahsan al-hadits (baca Al-Qur’an) menampungi jawaban terhadap seluruh perasaan dan isi hati manusia.
Al-Qur’an merupakan kodifikasi firman Allah, rangkaian kata-kata terbaik yang bisa dibaca saat pembukaan untuk suatu acara, penutupannya maupun saat acara intinya itu sendiri. Ahsan al-hadits (baca Al-Qur’an) menjawab seluruh hajad dan kebutuhan manusia. Oleh karena itu sebagai orang Islam sudah semestinya kita mensyukuri diturunkannya ahsan al-hadits (al-Qur’an), baik dengan hati, lisan maupun perbuatan nyata. Semoga Allah menganugrahi kemampuan kepada kita untuk memegangi secara teguh pada al-Qur’an, sehingga dapat meneguhkan hal-hal terbaik, baik dalam berkata-kata, berfikir maupun dalam bersikap. Aamiin ya Mujibassailin
Tags:
Muhasabah Harian