Keberkahan Gladi Qur'an

Sri Suyanta Harsa
Muhasabah 10 Syakban 1443

Keberkahan Gladi Qur'an
Saudaraku, untuk maksud mengistikamahi interaksi diri dengan kalam Ilahi lebih intesif, maka tema tentang gladi kesiapan bersama al-Qur'an menjadi penting. Apalagi kita sudah berada di bulan jelang Ramadhan ini. 

Sebagaimana iman Islam kita bahwa Al-Qur'an itu kitab petunjuk bagi manusia, maka memedomaninya menjadi niscaya. Untuk itu tentu harus bisa membacanya, lalu mengkajinya, menyadaburinya, mentafakurinya dan memedonaninya. Inilah mengapa dihajatkan pola interaksi diri kita dengan al-Qur'an secara intensif. 

Interaksi diri kita dengan al-Qur'an yang mulia meliputi segala aktivitas dan ikhtiar untuk mengimani, mempelajari/membaca, memetik mutiara hikmah, mengamalkan pesan dan mengajarkannya. Kelima  agenda mulia ini tentu bisa berlangsung amat dinamis pada setiap orang. Oleh karena itu agenda mana yang sudah melembaga dalam kehidupan biarlah menjadi pengalaman religiusitas personal meski akan selalu diuji dan teruji dalam kehidupan ini. Point intinya, setidaknya masing-masing diri kita musti terus berikhtiar dalam berproses menjalin relasi dan interaksi dengan Qur'an yang lebih intensif.

Pertama, mengimani al-Qur'an dan kebenaran ajaran yang tertera di dalamnya. Karena beriman kepada kitab suci (baca al-Qur'an) merupakan bagian dari arkanul iman, maka setiap orang Islam pasti mengimaninya. Mungkin hanya tingkatannya saja yang berbeda-beda. Sejauh dan sekuat apa iman kepada al-Qur'an merefleksi dalam intensitas interaksi dan relasi antara dirinya dan al-Qur'an. Untuk itu melakukan muhasabah tiap saat menjadi amat penting.

Kedua, belajar/membaca. Bagaimana kesiapan diri kita dalam mendawamkan tilawah al-Qur'an? Tentu hanya diri kita sendiri dan Allah yang tahu jawabannya. Tetapi pertanyaan yang tetap diajukan sebagai muhasabah diri menjadi penting. Karena membaca al-Qur'an menjadi pembuka keberkahan akan iman, ilmu, dan amal shalih. Semakin banyak membaca al-Qur'an, akan semakin banyak keberkahannya. Semakin sering dan intensif dalam membaca al-Quran, akan semakin dimudahkan segala jalannya.

Ketiga; memetik mutiara hikmah. Kalau membacanya saja sudah banyak keberkahannya, apatah lagi mampu memetik pelajaran darinya. Al-Qur'an akan menyediakan panduan terbaik untuk meraih rasa bahagia. Hal ikhwal segala perbendaharaan yang dihajatkan oleh manusia dalam meraih bahagia hidupnya secara lengkap tersedia di dalamnya. Tinggal setiap diri memetiknya, baik secara langsung maupun belajar dari ulama yang sudah muktabar di bidangnya.

Keempat, mengamalkan pesan. Sebagai konsekuensi etis keberimanan dan pemahanan atas ayat-ayat al-Qur'an adalah mengamalkan pesannya dalam kehidupan sehari-hari. Hidup bersama al-Qur'an menjadi niscaya.

Kelima, mengajarkannya. Agar keberkahan Qur'an dapat benar-benar dirasa, maka di samping untuk diri dan keluarga, al-Qur'an juga harus diwariskan oleh antar generasi.

Memperhatikan pentingnya hidup berbahagia bersama Qur'an, maka semua agenda di atas semestinya menjadi realitas setiap orang Islam. Aamiin ya Rabb.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama