Sri Suyanta Harsa
Muhasabah Ayyamul Bidh ke-1, 13 Syakban 1443
Keberkahan Gladi Kesabaran
Saudaraku, betapa indahnya berislam; saat dianugrahi nikmat kita dituntun bersyukur dan saat diuji masalah kita diajari bersabar diri; ketika hebat hendaknya tidak takabur dan ketika biasa-biasa tidak tersungkur; ketika dipuja-puji tidak terbang dan ketika dikritik-dicaci tidak tumbang.
Jadi sikap dalam menjalani hidup ini di samping bersyukur, juga bersabar. Bersabar dalam ketaatan, bersabar dalam menghindari maksiat dan bersabar dalam menghadapi-menyelesaikan ujian. Inilah yang melatari tema muhasabah di hari ini, sehingga dikemas di bawah tajuk keberkahan gladi kesabaran.
Secara praktis, kita bersyukur kepada Allah, dimana Allah sudah menyampaikan kita pada - ayyamul bidh hari-hari putih di pertengahan - bulan Syakban insyaallah juga Ramadhan yang tinggal sekitar dua pekan lagi. Kita dianugrahi sehat wal afiat tak kurang suatu apa dan pandemi semoga sudah berlalu. Ya bersyukur, tetapi juga bersabar. Bersabar dalam ketaatan kepada Allah (istikamah mengerjakan shalat fardhu dan sunah, puasa-puasa sunah, tilawah al-Qur'an, dikrulllah, berdoa, peduli, belajar, mengajar, mencari nafkah, berolahraga...dst). Kita juga sabar dalam menjauhi seluruh larangan Allah; tidak mencuri, tidak berjudi, tidak mengonsumsi minuman keras atau apapun yang haram lainnya, tidak madat atau makai zat-zat adiktif lainnya dan tidak mendekati zina... dst.
Di samping itu kita juga bersabar dalam menghadapi ujian, termasuk segala kabar miring juga menyesakkan dan kondisi tak menyenangkan lainnya jelang Ramadhan ini. Di antaranya minyak goreng langka, plastik langka, harga sembako (sembilan bahan pokok) tidak naik tapi melambung, jaminan kesehatan Aceh dihentikan, pengetatan ragam regulasi akademik guru dan dosen ... dan seterusnya. Ya sabar, sabar, sabar! Meski kondisi ruwet, ruwet, ruwet.
Mengapa musti sabar? Ya, di samping sebagai akhlak mulia, juga karena orang-orang yang sabar garansinya adalah ma'iyatullah, bahkan Allah yang akan membersamai dalam hidupnya. Innallaha ma'a al-shaabirin, Allah bersama orang-orang yang sabar. (Qs. Al-Baqarah 153)
Luar biasa, bukan? Allah zat yang maha melindungi (Al-Waliy) membersamai orang-orang yang sabar, sehingga apapun kondisinya tetap dalam perlindungan Allah, terhindar dari segala mara bahaya. Allah zat yang maha mengaruniai (Al-Razzaq, Al-Wahhab) membersamai orang-orang yang sabar, sehingga selalu memperoleh limpahan rezeki.
Allah zat yang maha pembuka rahmah (Al-Fattaah) membersamai orang-orang yang sabar, sehingga selalu memberi rahmat dan jalan keluar dari segala problema yang dihadapi oleh hamba-hambaNya. Allah zat yang maha melapangkan (Al-Baasith) membersamai orang-orang yang sabar, sehingga selalu melapangkan segala jalan dari segala menuju kebahagiaan bagi hamba-hambaNya.
Dalam sebuah nasihat para bijak diceritakan bahwa Ali ibnul Husain Zainul Abidin mengatakan, apabila Allah menghimpun semua manusia dari yang pertama hingga yang terakhir, maka terdengarlah suara menyeru, "Di manakah orang-orang sabar? Hendaklah mereka masuk ke surga sebelum ada hisab (tanpa hisab)!" Maka bangkitlah segolongan manusia, lalu mereka bersua dengan para malaikat yang bertanya kepada mereka, "Hendak ke manakah kalian, wahai anak Adam?" Mereka menjawab, "Ke surga." Para malaikat bertanya, "Sebelum ada hisab?" Mereka menjawab, "Ya." Para malaikat bertanya, "Siapakah kalian?" Mereka menjawab, "Kami adalah orang-orang yang sabar." Para malaikat bertanya, "Apakah sabar kalian?" Mereka menjawab, "Kami sabar dalam mengerjakan taat kepada Allah dan sabar dalam meninggalkan maksiat terhadap Allah, hingga Allah mewafatkan kami." Para malaikat berkata, "Kalian memang seperti apa yang kalian katakan, sekarang masuklah kalian semua ke dalam surga, maka sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal adalah kalian."
Allah berfirman yang artinya, Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa hisab (batas). (Qs. Al-Zumar 10). Maha benar Allah dengan segala firmanNya.
Inilah keberkahan dari kesabaran yang sungguh luar biasa, yakni masuk surga tanpa hisab. Allahu a'lam
Tags:
Muhasabah Harian