Sri Suyanta Harsa
Muhasabah 8 Dzulhijjah 1442
Doa Memohon Ampunan
Saudaraku, setelah sebelumnya berdoa agar dianugrahi anak yang shalih dan istikamah mendirikan shalat, maka tema muhasabah hari ini kita masih belajar dari doa atau permohonan Nabi Ibrahim as yang termaktub dalam al-Qur’an berikutnya yakni doa permohonan ampunan. Allah berfirman yang artinyaYa Tuhan kami, ampunilah aku dan kedua orangtuaku dan semua orang yang beriman pada hari diadakan perhitungan (hari Kiamat)." (Qs. Ibrahim 41)
Berdasarkan normativitas yang terjemahannya tertera di atas jelas dinyatakan bahwa doa permohonan ampunan yang dipinta oleh Nabi Ibrahim as, diperuntukkan bagi diri sendiri, kedua orangtua dan seluruh orang beriman.
Pertama, ampunan bagi diri sendiri. Permohonan ampunan bagi diri sendiri ini menunjukkan hebatnya Islam. Betapa tidak, kita memulai membersihkan diri dari dosa baik atas perilaku yang disengaja maupun yang tidak disengaja; kecil maupun apalagi besar. Apalagi bagi diri kita yang bukan siapa-siapa ini, hidup di tengah keglamoran duniawi yang melenakan; maka rasanya hati harus selalu ingat Ilahi, lisan harusnya basah dengan istighfar. Kita beristighfar memohon ampunan pada Allah atas kekurangsyukuran diri kita; atas makanan dan minuman yang barangkali banyak yang subhat apalagi haram yang sudah kita konsumsi; atas pergaulan dengan sesama yang bisa jadi ada yang tersakiti tanpa kita sadari dan atas apapun kesalahan dan dosa yang sudah kita perbuat selama ini.
Kedua, ampunan bagi orangtua. Kemudian baru menyampaikan permohonan ampunan bagi kedua orangtua baik yang masih hidup maupun apalagi yang sudah meninggal; baik yang beriman maupun yang belum mendapat hidayahNya. Intinya, sebagai anak secara etik dituntun untuk mendoakan ampunan bagi kedua orangtuanya. Di samping itu, mendoakan kedua orangtua juga sebagai bukti kecintaan kita kepada kedua orangtua yang sudah melahirkan, mendidik, membesarkan sekaligus mendoakan kita sedari kita masih kecil.
Ketiga, seluruh orang beriman. Setelah orangtua atau keluarga kemudian baru menyampaikan pernohonan ampunan yang diperuntukkan bagi semua orang yang beriman, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal. Permohonan ampunan bagi semua orang beriman ini sangat penting karena bisa saling menguatkan antar satu dengan orang beriman lain. Coba bayangkan bila setiap orang beriman berdoa memohonkan ampunan kepada saudaranya yang lain, maka niscaya hidup akan menjadi indah, berkah dan terjalin ukhuwah. Oleh karena itu, wajar bila orang-orang yang mendoakan keampunan bagi saudaranya yang beriman, maka akan memperoleh kebaikan sejumlah kaum mukminin yang didoakannya.
Mengapa ampunan Allah begitu penting? Iya, tentu. Karena dengan ampunan tersebut berarti kita melepaskan beban hidup yang memberati. Di samping itu, dengan ampunan Allah, maka hidup ini menjadi plong, ringan melangkah dan memengaruhi kita untuk bisa leluasa bergerak maju berkembang meraih kemenangan (baca kebahagiaan) dalam menjalani hidup ini. Orang-orang yang jauh dari Allah dan jauh dari ampunanNya, akan terasa berat terbebani kalaupun berjalan paling-paling di tempat atau sangat lamban sehingga lama atau bahkan tidak akan pernah sampai pada tujuan yang dicita cintakan.
Dengan demikian doa atau permohonan ampunan ini intinya kita melepaskan beban dan dapat "berjalan" mendekati Allah, Rabb al-Ghaffar. Allahu a'lam