Muhasabah 20 Muharam 1444
Alarm Reafirmasi
Saudaraku, mensyukuri kemerdekaan itu sejatinya bermakna mensyukuri hijrah sebagaimana diingatkan dalam muhasabah yang baru lalu. Mengapa?
Ya karena merdeka atau kemerdekaan itu menghajatkan hijrah; hijrah dari keterjajahan menjadi berkedaulatan, hijrah dari keterpasungan menjadi berkebebasan, hijrah dari jahiliyah menjadi islamiyah, hijrah dari lilitan hutang syukur-syukur menjadi berpiutang, hijrah dari intervensi asing juga aseng menjadi berkemandirian, hijrah dari dunia gelap menuju dunia putih yang terang benderang, hijrah dari pengaruh setan menjadi pelopor kebaikan, dan hijrah dari kekangan hawa nafsu menjadi lebih bertakwa.
Jadi merdeka itu menjadi pribadi atau bangsa atau negeri yang berkedaulatan, berkebebasan, berpiutang, berkemandirian, islami, berkemajuan, menjadi pelopor kebaikan dan menjadi lebih bertakwa.
Pertama, merdeka itu berkedaulatan artinya pribadi atau bangsa atau negeri yang memiliki hak eksklusif untuk menguasai dan mengelola diri sendiri tanpa terikat atau diikat oleh pihak asing, apalagi yang sifatnya destruktif.
Kedua, merdeka itu berkebebasan artinya pribadi atau bangsa atau negeri yang memiliki keleluasan dan keluwesan dalam berkehendak dan bersikap, meski tetap dalam bingkai kemaslahatan yang bisa dipertanggungjawabkan baik di hadapan sesama maupun apalagi khaliknya .
Ketiga, berpiutang artinya pribadi atau bangsa atau negeri yang tidak hanya memiliki kemampuan dalam menghidupi diri sendiri, tapi juga bersedia memberi bantuan pihak lain. Simbol-simbolnya boleh baju jas atau korpri (merdeka itu saat upacara agustusan mengenakan jas atau baju korpri).
Keempat, merdeka itu berkemandirian artinya pribadi atau bangsa atau negeri yang memiliki kemampuan berniat dan berperilaku mandiri sesuai hati nurani, tidak diintervensi oleh semua pihak yang destruktif, bebas dari penjajah, bebas dari bujuk rayu setan dan godaan hawa nafsu.
Kelima, merdeka itu islami artinya pribadi atau bangsa atau negeri yang memiliki identitas untuk merahmati seru sekalian alam.
Ketujuh, merdeka itu berkeadaban dan berkemajuan artinya pribadi atau bangsa atau negeri yang memiliki dan mengusung kemoderenan di bawah nilai-nilai Islam, sehingga memungkinkan terciptanya peradaban yang adi luhung.
Kedelapan, merdeka itu tampil menjadi pelopor kebaikan artinya pribadi atau bangsa atau negeri yang memiliki kreativitas berbuat kebaikan demi kebaikan dan menjadi suri teladan.
Kesembilan, merdeka itu menjadi lebih bertakwa artinya pribadi atau bangsa atau negeri yang memiliki kemampuan untuk mulia baik dalam pandangan Allah maupun sesamanya. Oleh karena itu meskipun dekat atau mendekati sesama tetapi juga dalam rangka mendekati Allah Rabbuna.
Semoga semua kita, diri kita, bangsa kita dan negara kita benar-benar merdeka. Ya merdeka yang sesungguhnya. Aamiin ya Mujib al-Sailin
Tags:
Muhasabah Harian