Alarm Makan

Sri Suyanta Harsa
Muhasabah 23 Muhasabah 1444

Alarm Makan 
Saudaraku, di samping mengingatkan bangun tidur di setiap dini hari untuk qiyamul lail, rasanya alarm juga penting disetel agar berbunyi untuk mengingatkan kita tentang kapan saatnya makan dan kapan musti berhenti makan. Meskipun sejatinya secara fisik lahiriah ada saja penanda untuk ini, baik saat lapar maupun saat kenyang. 

Saat perut kosong, misalnya "alarm keroncongan" bisa saja berbunyi secara otomatis atau saat kenyang alarm kenyang juga sering terdengar tandanya. Tetapi tetap saja akhlak menyarankan untuk makan sebelum benar-benar lapar, dan berhenti makan sebelum benar-benar kenyang. Dalam bahasa lugasnya, makan sekadarnya saja, sekedar dapat melangsungkan hidupnya.

Dengan demikian pesan inti alarm untuk makan dan berhenti pada saat yang tepat itu penting agar kebutuhan mengonsumsi makanan dan minuman dapat membantu memvasilitasi diri dalam memenuhi kebutuhan yang lebih substantif sifatnya, seperti pemenuhan kebutuhan akal terhadap ilmu dan pemenuhan kebutuhan spiritualitas untuk ketenangan jiwa.

Perilaku yang abai terhadap alarm makan ini, justru akan menjadi petaka diri, seperti menderita kelaparan dan gizi buruk atau sebaliknya menderita obesitas sehingga tidak bisa maksimal dalam pemenuhan kebutuhan akan ilmu dan spiritualitasnya. 

Dengan demikian alarm makan ini sejatinya untuk mengingatkan kita agar tak mengalami gizi buruk atau sebaliknya agar tidak mengalami obesitas yang keliwat batas. 

Kekurangan asupan gizi dari beragam makanan dan buah-buahan akibat terlalu irit atau "super hemat" dirasa juga tidak etis karena bisa berdampak buruk bagi pertumbuhan fisik dan kesehatannya. Mengapa tidak etis? Ya, karena mengurangi atau tidak memberikan hak yang proporsional pada fisik.

Sebaliknya berlebihan makan juga dirasa membahayakan diri bukan saja berakibat obesitas di luar batas kewajaran saja, tetapi juga cacat secara akhlak, karena sudah terperangkap pada perilaku israf atau berlebih-lebihan. 

Untuk ini Allah mengingatkan dalam firmanNya, yang artinya Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.(QS. Al-A'raf 31)


Bagi banyak orang, menjaga alarm untuk makan barangkali tidak menjadi masalah, tetapi untuk berhenti makan menjadi lebih sulit. Bayangkan! Saban hari, ada saja dalam suasana yang tersedia makanan secara memadahi bahkan bisa leluasa. Suasana menginap di satu hotel ke hotel berikutnya karena mengikuti acara tertentu merupakan ujian bagi alarm berhenti makan begitu kuat. Begitupun sejatinya pilihannya terletak pada masing-masing diri. Belum lagi menghadiri undangan pesta, syukuran, ragam kenduri, rapat-rapat yang dalam penyelenggaraannya makan dan minum menjadi agenda tetap.

Dengan demikian keyword sebagai pesan muhasabah tentang alarm makan ini adalah disiplin, sederhana dan istikamah. Disiplin dalam pelaksanaannya, sederhana dalam kadarnya dan istikamah menaati akhlaknya. Semoga kita bisa. Aamiin ya Mujib al-sailin

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama