Sri Suyanta Harsa
Muhasabah 24 Muharam 1444
Alarm Berolahraga
Saudaraku, memperhatikan besar dan pentingnya hajat kehidupan terhadap kesehatan fisik, maka alarm berolahraga ini rasanya harus lebih sering disetel dibunyikan agar menjadi pengingat semua orang, sehingga olahraga dapat menjadi agenda rutin, syukur-syukur bisa harian.
Ya tentu, Islam sebagai agama yang bersifat universal dan komprehensif, di samping mengatur pola makan seperti yang telah diingatkan dalam muhasabah yang baru lalu, juga menuntun umatnya agar memiliki badan yang tidak hanya sehat tetapi juga kuat.
Dari Abu Hurairah ra , beliau berkata, Rasûlullâh saw bersabda, Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allâh Azza wa Jalla daripada Mukmin yang lemah; dan pada keduanya ada kebaikan. Bersungguh-sungguhlah untuk mendapatkan apa yang bermanfaat bagimu dan mintalah pertolongan kepada Allâh (dalam segala urusanmu) serta janganlah sekali-kali engkau merasa lemah. Apabila engkau tertimpa musibah, janganlah engkau berkata, Seandainya aku berbuat demikian, tentu tidak akan begini dan begitu, tetapi katakanlah, Ini telah ditakdirkan Allâh, dan Allâh berbuat apa saja yang Dia kehendaki, karena ucapan seandainya akan membuka (pintu) perbuatan syaitan (Hr. Muslim (no. 2664); Ahmad (II/366, 370); Ibnu Mâjah (no. 79, 4168))
Nabi bersabda; Barangsiapa di antara kamu masuk pada waktu pagi dalam keadaan sehat badannya, aman pada keluarganya, dia memiliki makanan pokoknya pada hari itu, maka seolah-olah seluruh dunia dikumpulkan untuknya.” [HR Ibnu Majah, no. 4141; dan lain-lain; dihasankan oleh Syaikh Al Albani di dalam Shahih Al Jami’ush Shaghir, no. 5918]
Dari Ibnu Abbas, dia berkata: Nabi n bersabda: “Dua kenikmatan, kebanyakan manusia tertipu pada keduanya, (yaitu) kesehatan dan waktu luang”. [HR Bukhari, no. 5933].
Di samping menjaga hati dari akhlak tak terpuji, sering berpuasa, berpikiran positif, mengonsumsi makanan minuman yang halalan thayiban dan tidak israf, mengusahakan lingkungan yang kondusif, maka olahraga juga menjadi tuntutan bagi kualitas kesehatan fisik. Oleh karenanya muhasabah hari ini diracik di bawah judul alarm berolahraga, sekaligus untuk mengingatkan betapa pentingnya olahraga dalam kehidupan kita.
Meski ada kabar bahwa olahraga hanya menempati urutan kesekian dalam memberi kontribusi terhadap kualitas kesehatan seseorang, namun olahraga tetap saja sebagai ikhtiar lahiriyah yang memberi kontribusi langsung pada kualitas kesehatan kita. Dan pada gilirannya kualitas kesehatan inilah di antaranya yang memengaruhi seluruh aktivitas hidup kita, termasuk aktivitas ibadah, bahkan yang mahdhah sekalipun.
Misalnya saja, untuk bisa shalat dengan sempurna kaifiyatnya dan khusyuk, maka kita menghajatkan kesehatan fisik yang prima. Bisa dibayangkan ketika tubuh lemah lunglai tak berdaya, bagaimana posisi berdirinya saat shalat, rukuknya, rukuknya... juga kepatutan durasi waktunya. Apalagi bila ada anggotanya badan kita ada yang sakit, maka untuk sulit sekali untuk khusyuk. Saat mengerjakan puasa juga diperlukan kesehatan yang prima. Makanya ketika sakit, Islam memberi ragam dispensasi pelaksanaannya, baik untuk shalat maupun puasa. Untuk menunaikan ibadah haji demikian juga. Apalagi untuk haji yang kaifiyatnya memerlukan ketahanan fisik yang prima. Jadi kesehatan fisik merupakan modal awal untuk bisa menunaikan kewajiban secara lebih sempurna.
Meskipun kontribusinya sangat penting dalam penunaian ibadah, tetapi kesadaran umat Islam tentang hal ini masih perlu diingatkan dan ditingkatkan. Semoga dengan berolahraga secara istikamah, maka fisik kita sehat, bugar, kuat dan trampil sehingga bisa memaksimalkan pengabdian kepada Allah. Aamiin ya Mujib al-Sailin
Tags:
Muhasabah Harian