Sri Suyanta Harsa
Muhasabah 20 Ramadhan 1443
Membaca Berita Besar
Saudaraku, kini informasi sudah menjadi kebutuhan bagi manusia. Oleh karenanya kepemilikan informasi, kemampuan mengemas dan memublikasikannya menjadi amat penting. Bahkan para pihak juga negara yang memiliki potensi ini bisa menjadi negara super power di atas bumi ini. Nah, kira-kira informasinya tentang apa? Ya, tentang apa saja yang dihajatkan oleh manusia. Tentu yang dihajatkan oleh manusiapun adalah hal-hal yang lazim dan atas sebatas jangkauan kemampuan manusia saja.
Nah, di atas segalanya ketika membaca Al-Qur'an, banyak orang yang merasa takjub. Karena di dalamnya menyediakan berita besar (al-Naba 'al-'Adhim). Ya, dengan membaca al-Qur'an kita akan memperoleh banyak berita besar, baik tentang masa lalu maupun masa yang akan datang; baik tentang akidah, ibadah maupun akhlak; baik tentang kehidupan di dunia maupun akhirat; baik hablum minallah maupun hablum mnannas; baik kehidupan personal maupun komunal.
Bahkan juga berita tentang masa depan yang sesungguhnya, yakni berita setelah manusia tidak hidup di dunia ini lagi, tapi di akhirat. Termasuk berita besar tentang bagaimana cara beribadat dan besaran pahala juga keberkahannya. Berita tentang alam barzah, kebangkitan kembali dari kubur, padang mahsyar, mizan, jembatan shirathal mustaqim, surga dan neraka.
Mengapa disebut berita besar? Ya, di antaranya banyak dari berita itu yang tidak dapat dijangkau dengan akal manusia, sehingga manusia harus menggunakan hatinya untuk mengimaninya. Serasional aliran Muktazilah atau Muhammad Abduh sekalipun, teologinya dipastikan tidak menyediakan jawaban ketika ditanya bagaimana cara manusia berterima kasih pada Allah, apa hang dialami oleh manusia setelah meninggal dunia, bagaimana gambaran surga atau neraka dan semisalnya.
Allah berfirman yang artinya, Tentang apa yang mereka tanyakan satu sama lain? Tentang al-Naba 'al-'Adhim, tentang berita besar yang mereka perdebatkan tentang hal ini. Sama sekali tidak; mereka akan tahu, maka mereka tidak akan; nanti mereka akan tahu. Bukankah Kami telah menjadikan bumi sebagai tempat tidur, dan gunung-gunung sebagai pasak? Dan Kami menjadikan kamu berpasang-pasangan, dan Kami menjadikan tidurmu sebagai istirahat, dan Kami menjadikan malam sebagai pakaian, dan Kami menjadikan siang sebagai penghidupan, dan Kami telah mendirikan di atas kamu tujuh (langit) yang kokoh, dan Kami telah menjadikan lampu-lampu yang bercahaya (Matahari), dan Kami turunkan dari awan air yang banyak, agar dari padanya Kami tumbuhkan biji-bijian dan tumbuh-tumbuhan dan kebun-kebun yang banyak? (Qs. Al-Naba' 1-16)
Di samping itu, Al-Qur’an sebagai al-Naba’ al-‘Adhim karena seluruh isi kandungannya merupakan berita atau informasi yang benar Tidak ada satupun yang sia-sia apalagi dusta; semuanya benar, akurat sekaligus sebagai kabar yang besar. Bukan saja mengabarkan kenyataan masa kini dan apa yang terjadi di masa silam, tetapi juga mengabarkan gambaran kehidupan masa depan, masa-masa yang akan datang, baik kelanjutan hidup di dunia ini maupun kehidupan masa saat di akhirat kelak."
"Tentang bumi yang dihamparkan saja terdapat ibrah ilmiah sangat menakjubkan. Padahal isyarat ilmiahnya menunjukkam bahwa bumi ini bulat, tetapi karena keluasannya dan kemahakecilan diri kita sehingga ke arah manapun kita memandang, dan ke manapun kita berjalan, niscaya hamparan nan luas yang kita dapatkan. Hamparan bumi nan luas menjadi kukuh dan asri dengan beragam gunung sebagai pasaknya.
Kabar besar lainnya, Allah telah menjadikan fitrah kehidupan makhluk hidup termasuk diri manusia, sehingga karenanya dijadikan berpasang-pasangan. Dan dijadikan tidur sebagai istirahat dengan diselimuti malam yang sejuk, setelah sebelumnya mencari kehidupan di siang harinya.
Untuk kemaslahatan manusia, Allah juga telah membentangkan di atas bumi dengan tujuh buah (langit) yang kokoh, dan menerbitkan pelita yang amat terang (matahari), dan menurunkan hujan dari awan air yang banyak tercurah, supaya tumbuh berkembang dengan air itu biji-bijian dan tumbuh-tumbuhan, dan kebun-kebun yang lebat. Dan seterusnya dan seterusnya.
Inilah berita besar, yakni ayat atau tanda atau informasi yang dapat mengantarkan manusia pada Rabbnya; mengantarkan kita pada Allah ta'ala. Dan sebagai al-Naba’ al-‘Adhim, seluruh isi kandungan al-Qur'an menuntun kita untuk mendekat dan dekat menuju kepada Allah swt, sehingga ketentraman dan kedamaian dapat kita rasakan. Aamiin ya Mujibassailin
Tags:
Muhasabah Harian