Sri Suyanta Harsa
Muhasabah 23 Dzulhijjah 1442
Doa Berlindung dari Bisikan Setan
Saudaraku, tema muhasabah hari ini masih berusaha mengambil ibrah dari doa atau permohonan yang disuriteladankan oleh para rasul yang diabadikan oleh Allah dalam al-Qur’an. Tema muhasabah hari ini tentang doa atau permohonan yang diajarkan oleh Nabi Muhammad saw agar kita selamat dari bisikan setan dan kehadirannya. Allah berfirman yang artinya Dan katakanlah: "Ya Tuhanku aku berlindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan setan. Dan aku berlindung (pula) kepada Engkau ya Tuhanku, dari kedatangan mereka kepadaku." (Qs. Al-Mukminun 97-98)
Berdasarkan normativitas yang maknanya tertera di atas di antaranya dipahami bahwa bisikan itu nyata adanya, sebagaimana halnya setan juga ada, meski tak kasat mata. Ketika bisikan itu berasal dari setan atau berasal dari jin dan atau manusia yang berperilaku seperti halnya setan, maka bisikan itu pasti bermuatan buruk, jahat, membawa permusuhan, melahirkan dendam dan mengajak ke laku maksiat. Karena setan itu makhluk Allah terkutuk yang terusir dari surga lantaran kesombongannya, sehingga ketika minta dan diberi tangguh oleh Allah, maka pekerjaannya kemudian mengganggu menghembus-hembuskan ragam bisikan kejahatan kepada manusia. Hal ini berbeda dengan malaikat, makhluk Allah yang serba taat, maka bisikannya pun baik membawa laku kebajikan dan kemaslahatan.
Bisikan itu mengakomodir pada semua ilham, wangsit, ajakan, seruan, dorongan, dan kekuatan yang dapat mempengaruhi hati manusia untuk melakukan atau meninggalkan sesuatu. Baik bisikan jahat maupun bisikan baik, kedua-duanya nyata hadirnya dalam setiap orang. Allah berfirman yang artinya maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya (Qs. Al-Syams 8).
Uniknya, agar manusia ekstra berhati-hati, sampai-sampai Allah mendahulukan menyebut "ilham fujur atau bisikan jahat" baru diikuti dengan menyebut "ilham takwa atau bisikan baik". Dengan demikian kita harus ekstra waspada terhadap bisikan jahat atau bisikan setan sehalus apapun dia. Bahkan untuk berjaga-jaga, kita dituntun untuk berdoa berlindung kepada Allah dari ragam bisikan setan, apalagi kehadirannya dalam diri kita. Inilah strategi yang diajarkan oleh Nabi kepada kita umatnya dalam menghadapi bisikan setan dan kemungkinan kehadirannya menyelinap di hati kita.
Di saat istirahat tidur malam, apalagi pas tidak membaca doa mau tidur, bisa-bisa setan sudah mendekapnya dan menghangatkannya agar tidur lelap sampai matahari terbit, sehingga Subuh pun lewat. Bila terbangun di dini hari, setan membisiki "masih terlalu gelap, tidur saja lagi, tanggung mimpinya, mumpung enak suasananya, hayo tarik terus selimutnya agar lebih enak tidurnya!"
Saat bangun pagi kesiangan, setan bisik-bisik menghibur "tidak apa-apa, tokh orang juga ada yang kesiangan, bukankah bisa ngebut saat berangkat kerja, hayo buruan, jangan hiraukan rambu-rambu lalu lintas, jangan peduli pengguna jalan lain, nanti kamu terlambat!
Selagi berniaga, setan bisa selalu datang membisiki agar berlaku curang, mengurangi tumbangan atau melakukan penipuan apa saja. "Hayo lakukan saja semua itu agar untung berlipat", "kapan lagi kalau tidak sekarang!", bisik-bisik setan di hati.
Intinya, selagi melakukan apapun, setan bisa saja datang, bisa saja membisiki agar gagal, agar tidak tuntas, agar tidak sempurna. Kalaupun berhasil, masih dibisiki agar sombong atau ujub dan riya, "hebat kamu! Untung kamu ada di sini, kalau tidak ada kamu, maka pasti tidak sehebat ini! Dan setetusnya
Oleh karenanya kita dituntun untuk berlindung pada Allah, setidaknya berta'awud membaca A'udzubillahi min al-syaithan al-rajim aku berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk. Atau membaca doa "Ya Rabbku, aku berlindung kepadaMu"; Diriku memohon perlindungan dengan daya dan kekuatanMu ya Rabb, dengan berlepas diri dari daya dan kekuatan hambaMu ini. “dari bisikan-bisikan setan dan aku berlindung kepadaMu ya Rabbku dari kehadiran mereka di kehidupanku”; aku memohon perlindungan dari kelemahan yang menimpaku lantaran interaksi, bisikan, ajakan dan pengaruh mereka, dan dari kejelekan yang muncul dari wujud dan tiupan rasa was-was mereka.
Dengan menjaga ketaatan kepada Allah dan selalu berdoa memohon perlindunganNya, maka yakin bahwa Allah al-Waliy akan melindungi kita dari segala bisikan setan dan akan melindungi kita dari kehadirannya di hati. Bila Allah telah melindungi dan menjaga hamba-hambaNya dari bisikan setan dan kehadiranbya, maka pasti akan selamat dari setiap laku buruk, terhindar dari laku jahat, dijauhkan dari laku maksiat, dan memperoleh taufik untuk istikamah dalam ketaatan kepadaNya. Aamiin ya Allah, ya Dzal Jalali wal Ikram.
Tags:
Muhasabah Harian