Sri Suyanta Harsa
Muhasabah Harian Ke-3538
Sabtu, 23 Syakban 1446
Shalat Mencegah Kemalangan
Saudaraku, judul muhasabah hari ini merupakan ikhtiar preventif agar kita tidak mengalami kemalangan melalui doa dan keberkahan shalat. Dengan shalat di antaranya dapat mencegah kemalangan terutama yang disebabkan oleh kelalaian internal sebagaima telah diingatkan dalam muhasabah sebelumnya, termasuk di dalamnya kelemahan, keteledoran dan kemalasan.
Ya kita dituntun untuk berlindung pada Allah dari kemalangan, palagi kemalangan itu akibat dari kelalaian, baik kelalaian yang berakibat lati (lisan) tak terjaga maupun hati yang terkunci tertutup tidak mempan dinasihati. Inilah di antara perkara akhlak yang diwanti-wanti oleh Imam Ghazali. Beliau menyatakan "lidah yang lepas dan hati yang tertutup dan penuh dengan kelalaian itu alamat kemalangan besar."
Pertama, lisan yang tak terjaga. Karena lidah itu tak bertulang, maka ia luwes untuk bergerak atau digerakkan; berbicara apa saja seluas-luas cakupannya, kapan saja dan di mana saja. Bayangkan ketika organ ini tidak dikendalikan oleh iman dan kearifan ilmunya, maka niscaya ia akan berbicara apa saja, entah melukai atau tidak, entah bermanfaat bagi dirinya sendiri atau sebaliknya. Nah selama ini, bukankah seluruh kaifiyat shalat dan bacaan yang dilafalkan merupakan untaian hikmah, puji-pujian dan permohonan hamba ke atas Allah Rabbuna. Oleh karenanya shalat memvasilitasi lisan menjadi terjaga dan tentu pengaruhnya berkorelasi positif dengan tutur kata di luar shalat.
Kedua, hati yang tertutup. Ya, karena hatinya tertutup, maka nasihat, hikmah dan nilai-nilai kebaikan tidak akan bisa masuk ke dalam hatinya. Sehingga hatinya bisa gelap tak bercahaya. Karena kondisi gelap, jangankan menyinari sekelilingnya, bahkan untuk dirinya sendiri juga belum tentu selamat dari bahaya. Nah selama ini, bukankah saat shalat dikerjakan, hati kita senantiasa terbuka terus mengingat Allah dan kemahabesaranNya. Keterbukaan hati saat shalat tentu merefleksi di luar shalat yang senantiasa siap menampungi saran, masukan dan hikmah sehingga semakin mencerahkannya.
Ketiga, kelalaian. ya lalai itu kurang hati-hati, ceroboh, atau tidak memperhatikan sesuatu dengan baik sehingga bisa menimbulkan kesalahan. Tetapi bisa juga berarti lupa atau tidak menjalankan kewajiban dengan semestinya. Seperti menganggap bahwa shalat itu tidak penting, maka lalai. Oleh karena itu kita senantiasa berlindung pada Allah dari shalat yang lalai atau sikap yang melalai-lalaikan shalat. Allah berfirman yang artinya Maka celakalah orang-orang yang shalat (4) Yaitu orang-orang yang lalai terhadap shalatnya (5) mereka berbuat riya’ (6) dan enggan memberikan bantuan..” Bukankah shalat menuntun kita untuk disiplin, istikamah dan bertanggung jawab.
Oleh karenanya, melalui shalat yang khusyuk memvasilitasi lisan yang senantiasa terjaga sehingga mampu mencegah kemalangan karenanya. Demikian juga hati yang senantiasa diliputi iman dan cinta Ilahi sehingga terbuka untuk bahagia, sekaligus mencegah hati terkunci yang mampu mencegah kemalangan yang lebih besar. Aamiin ya Rabb
Tags:
Muhasabah Harian Ke-3538