Fitrah Islam

Sri Suyanta Harsa
Muhasabah 2 Zulkaidah 1443

Fitrah Islam
Saudaraku, setelah kita diingatkan dalam muhasabah yang baru lalu bahwa setiap diri manusia sesaat masih berupa ruh jauh di alam dzuriyat sudah bersaksi bertuhankan Allah (7:172), maka saat dilahirkan ke atas dunia ini semua munusia sejatinya juga dalam kondisi Islam. 

Hal tersebut dapat dirujuk pada hadits riwayat al-Bukhari bahwa Nabi Muhammad saw bersabda,
كُلُّ مَوْلُوْدٍ يُوْلَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ، فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ، كَمَثَلِ الْبَهِيْمَةِ تَنْتِجُ الْبَهِيْمَةَ، هَلْ تَرَى فِيْهَا مِنْ جَدْعَاءَ؟

Artinya: Setiap anak dilahirkan di atas fitrah. Kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi. Sebagaimana permisalan hewan yang dilahirkan oleh hewan, apakah kalian melihat pada anaknya ada yang terpotong telinganya? 

Dalam teks hadits di atas dinyatakan bahwa secara internal setiap bayi yang lahir ke dunia dalam kondisi fitrah, lalu faktor ekternalnya dalam hal ini kedua orang tua (baca lingkungan yang didiami, teman yang dipergauli, pendidikan yang diikuti, pengalaman yang dilalui, sosiokuktural yang mengitari)nya yang berpotensi menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi, maka dapat dipahami bahwa fitrah yang disebut pada awal matan hadits adalah Islam. 

Jadi Islam itu sejatinya fitrah semua manusia, tanpa kecuali. Persoalannya ketika faktor ekternalnya rusak atau tidak islami, maka fitrah tadi menjadi tidak aktual, kemudian menjadi Nasrani, Yahudi, Majusi, atau lainnya. Inilah mengapa kalau di dunia ini kemudian ada orang yang sebelumnya bukan Islam (baca termasuk orang Islam yang perbuatannya tidak islami), lalu merengkuh Islam, maka kita katakan ia telah kembali atau bertaubat (taba ilallah), kembali ke jalan yang diridhai Allah. Ia kembali ke fitrahnya.

Karena lahir ke dunia dalam kondisi Islam, maka idealitas hidup di dunia ini sejatinya ya aktualisasi fitrah keislamannya. Nah, agar tetap dalam Islam dan islami, kita diwanti-wanti agar istikamah dalam fitrah Islam. Allah berfirman yang artinya, Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui” (Qs. Al-Rum 30)

Maksudnya hidup itu ya Islam; ini artinya berniat itu musti islami, berpikir itu musti islami, berbicara itu harus islami, bersikap musti islami, berkeluarga ya harus islami, menyelenggarakan pendidikan ya harus islami, berniaga wajib islami, bermasyarakat, bernegara dan berpolitik mesti islami, bahkan dalam kondisi Islam ini harus dipertahankan sampai mati. Semoga. Aamiin ya Mujib al-Sailin

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama