Bahagia Bisa Memberi Inpirasi

Sri Suyanta Harsa
Muhasabah Harian Ke-3685  Serial Hijrah
Ahad, 24 Muharam 1447

Bahagia Bisa Memberi Inspirasi
Saudaraku, andai kita dianugrahi kesuksesan dalam menjalani hidup di dunia ini, maka tentu harus disyukuri  Ya,  bukan hanya cerita tentang keberhasilan semata, tetapi juga tentang seberapa besar memiliki pengaruh kebaikan bagi kita dan bagi sesama. Tak harus menjadi aktor atau tokoh terkenal, cukup menjadi pribadi yang jujur, istiqamah, dan tulus saja sudah bisa menjadi sumber inspirasi bagi sesama sekeliling kita.

Bahagia rasanya bila hidup ini kita bisa menginspirasi untuk kebaikan, bukan malah menginterupsi. Menjadi cahaya yang menerangi, bukan api yang membakar. Menjadi mata air yang menyegarkan, bukan gelombang yang menenggelamkan. Itulah hakikat hidup yang bermakna, menjadi sumber inspirasi.

Inspirasi kebaikan diri itu lahir dari kesungguhan mengamalkan ajaran Islam. Belajar Islam dan belajar berislam adalah proses sepanjang hayat. Dari fardu 'ain ke fardu kifayah, bahkan hingga yang sunah, dari akidah, fikih ke tasawuf, dari ilmu dasar ke ilmu pengembangan, kita terus hijrah, bergerak dari lingkaran cahaya ilmu dan amal yang kecil menjadi lebih besar, sehingga terasa kemaslahatannya bagi diri dan sesama.

Kita mendawamkan amal-amal shalih,
sekecil apa pun itu  senyuman tulus, bantuan ikhlas, nasihat santun, karena kita tidak tahu sepenuhnya bahwa  dari amal sederhana ternyata bisa tumbuh pohon kebaikan yang menginspirasi generasi demi generasi. Ijilah mengapa inspirasi tidak musti perkara besar,
melainkan keberanian untuk memulai lebih baik dari yang ringan, dari sekarang.

Kita berikhtiar mempraktikkan Islam dengan santun, ramah, dan konsisten. Merengkuh akhlak Rasulullah ﷺ: jujur, amanah, sabar, dermawan, pemaaf, dan penyayang. Sikap dan akhlak seperti inilah yang menyentuh hati manusia, dan membuka jalan hidayah bagi yang menyaksikannya.

Ya, menjadi sumber inspirasi berarti mewariskan nilai. Bukan sekadar cerita, tapi keteladanan yang hidup. Anak-anak kita, murid-murid kita, mahasiswa kita, sahabat, sanak saudara, dan tetangga kita, mereka menyaksikan dan menilai, dan dari situlah kita menjadi cermin baik untuk ditiru diteladani. Maka berbahagialah bila kita memperoleh dan memberi inspirasi dari dan oleh generasi sebelumnya, bagi generasi seangkatan,
dan untuk generasi sesudah kita. Karena inspirasi adalah amal jariyah tak kasat mata. Ia hidup dalam ruh, mengalir dalam waktu.

Oleh karena itu seyogyanya kita terus belajar, beramal shalih dan menginspirasi. Agar hidup ini tak sekadar usia, tetapi punya makna dalam sejarah di dunia dan berarti di akhirat kelak di sana. Aamiin

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama