Bahagia Bisa Meninggalkan "Kegelapan"

Sri Suyanta Harsa

Muhasabah Harian Ke-3666
Selasa 5 Muharam 1447

Bahagia Meninggalkan "Kegelapan"

Saudaraku, tentu setiap diri kita memiliki pengalaman hidup yang berbeda-beda. Tapi hidup dalam dinamika zaman sudah niscaya, bahkan mungkin juga ada sisi gelap yang tak terelakkan. Gelap yang bukan sekadar ketiadaan cahaya, tetapi kegelapan yang lebih dalam, gelapnya hati karena dosa, gelapnya pikiran karena kepicikan, gelapnya jiwa karena kelalaian, dan gelapnya hidup karena jauh dari Allah.

Dalam gelap, arah hidup tak menentu, langkah terasa berat, hati mudah gundah, jiwa diliputi rasa resah. Namun, sungguh Allah yang Maha Pengasih dengan kasih sayangNya, tidak membiarkan kita terus terjebak dalam kegelapan. Allah selalu membuka pintu hijrah, saat untuk berubah menuju dan merengkuh cahayaNya. Firman-Nya yang mulia: “Allah adalah Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan menuju cahaya...” (QS. Al-Baqarah: 257)

Ya, hijrah dari gelap menuju cahaya adalah perjalanan yang membahagiakan. Makanya saat hidayah tiba, saat hati mulai terbuka, saat pikiran mulai tercerahkan, saat itulah kita meninggalkan segala keburukan, dan melangkah menuju segala kebaikan. Saat inilah Allah menurunkan rasa bahagia. Ya bahagia karena hati kita mulai mendapatkan cahaya dariNya.

Kita meninggalkan kebodohan menuju penguasaan ilmu pengetahuan, meninggalkan kesombongan menuju kerendahan hati, meninggalkan kelalaian menuju kepekaan jiwa, meninggalkan kemaksiatan menuju ketakwaan, dan meninggalkan keraguan menuju keyakinan. Inilah hijrah yang sesungguhnya, sebuah perjalanan spiritual yang mentransformasi hidup kita.

Karena, tentu semua kita tidak menginginkan hidup terkungkung dalam gelap, dalam hati yang keras, pikiran yang semrawut, dan jiwa yang hampa. Oleh karenanya hijrah menjadi solusi, kita melangkah meninggalkan kelam, menuju cahaya, meraih cahaya ilmu, merengkuh cahaya iman, dan hidup dinaungi cahaya hidayah.

Rasulullah ï·º bersabda: “Sesungguhnya Allah membuka tangan-Nya di malam hari untuk menerima taubat orang yang berbuat dosa di siang hari, dan membuka tangan-Nya di siang hari untuk menerima taubat orang yang berbuat dosa di malam hari...” (HR. Muslim)

Betapa besar kasih sayang Allah, betapa luas ampunan-Nya. Tak ada kata terlambat untuk berhijrah, selama kita masih diberi nafas.
Yang diperlukan hanyalah tekad yang kuat, niat tulus, dan keberanian melangkah menuju cahaya-Nya. Semoga 


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama